PBK Tak Datang Disisi lain, saat terjadinya kebakaran hebat tersebut, warga sekitar yang mengetahui peristiwa kebakaran tersebut berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya karena hingga api padam tidak tampak satu pun mobil Pemadam Bahaya Kebakaran (PBK) milik Pemda Lebong yang turun ke lokasi kebakaran. Padahal diketahui lokasi terjadinya kebakaran tersebut persis dibelakang kantor PBK dengan satu unit mobil PBK yang berada di kantor. Namun sayangnya mobil tersebut tidak dapat digunakan akibat dalam kondisi rusak. Dari pantauan di lapangan, sempat terjadi ketegangan akibat lokasi terjadinya kebakaran merupakan kawasan padat penduduk dan tidak adanya sumber air yang memadai untuk digunakan oleh warga untuk memadamkan air. Namun warga yang bergotong royong untuk menjinakkan sijago merah berhasil memadamkan api sekitar pukul 05.00 WIB dengan peralatan seadanya. Sayangnya, saat awak media berusaha mengkonfirmasi terkait dengan tidak adanya mobil PBK dalam kebakaran tersebut, Plt Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Bahaya Kebakaran (PBK) Lebong, Edi Fauzi sedang berada di luar kota dan nomor ponselnya tidak aktif begitu juga dengan Kasi PBK saat dicoba dihubungi nomor yang bersangkutan juga tidak aktif. \"Kakan sedang dinas di Bandung Jawa Barat, kalau Kasi PBK tadi ada tapi tadi sudah turun kebawah,\" kata Kasi Ops Kantor Satpol PP dab PBK Lebong, Muris K yang ditemui di ruang kerjanya, Kamis. Dijelaskan Muris, terdapat empat unit mobil PBK yang dimiliki masing-masing sudah di tempat yang berbeda. Masing-masing di Kecamatan Rimbo Pengadang, Desa Selebar Kecamatan Amen, Kecamatan Lebong Selatan dan di Kecamatan Binginn Kuning. Namun dari jumlah tersebut hanya satu unit mobil yang bisa digunakan yaitu mobil di Kecamtan Rimbo Pengadang. Sementara tiga unit lainnya dalam kondisi rusak. \"Sebenarnya mobil PBK sudah berupaya menuju ke lokasi. Kebetulan saat peristiwa terjadi saya sudah berada di lapangan dan saat itu terdengar di telinga saya jika masyarakat akan menghancurkan mobil jika sampai. Ya jaraknya memang jauh sehingga saat itu api sudah padam. Karena untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan maka mobil PBK diminta untuk ke lokasi. Dan saat ini sudah stand by di Desa Selebar,\" jelas Muris.
Minta Anggarkan Pengadaan Ember Tidak adanya satupun mobil PBK yang datang ke lokasi terjadinya peristiwa kebakaran membuat warga sekitar naik pitam. Bahkan disela sela warga memadamkan api warga sempat berteriak agar pemerintah daerah mengaggarkan pengadaan ember saja. \"Anggarkan pengadaan ember saja. Percuma kalau ada PBK tapi tidak bisa digunakan. Toh buktinya dengan ember apinya juga bisa dipadamkan,\" teriak salah satu warga.
Bupati Beri Bantuan Sekitar pukul 11.30 WIB Bupati Lebong H Rosjonsyah SIP MSi yang didampingi oleh Forum Komunikasi Pemerintah daerah (FKPD) bersama jajaran SKPD langsung turun mengecek ke lokasi kejadian. Selain itu Bupati juga langsung menyerahkan bantuan uang tunai senilai Rp 270 juta yang berasal dari sumbangan FKPD dan SKPD kepada korban kebakaran. Bantuan tersebut diberikan masing-masing 10 Juta untuk setiap Kepala Keluarga (KK) dan juga 3 korban yang mengontrak di lokasi terjadinya kebakaran masing-masing Rp 10 juta dan dua lainnya Rp 5 juta. Selain itu Bupati juga menyerahkan bantuan berupa kebutuhan pokok dan kebutuhan sandang seperti selimut terpal, alas tidur, dan peralatan dapur. \"Ini merupakan bantuan masa panik. Selanjutnya nanti pihak pemerintah akan mengupayakan bantuan lainnya seperti dari anggaran tanggap darurat senilai Rp 1 miliar. Jadi saya minta nanti Camat dan Kades untuk mendata seluruh korban dan selanjutnya melakukan koordinasi dengan dinas terkait. Saya turut berduka cita atas musibah ini dan saya minta kepada korban untuk tetap sabar karena i ni merupakan ujian dari Allah SWT,\" singkat Rosjonsyah.(777)