UJAN MAS, BE - Warga di Kecamatan Ujan Mas Kepahiang heboh pada Selasa (3/1) sekitar pukul 09.00 WIB kemarin. Ini setelah salah satu petani didaerah tersebut, Kasidi (60) yang merupakan warga desa Bumi Sari tewas tertimpa pohon kelapa.
Data terhimpun, korban sebelum tewas berniat menebang pohon kelapa setinggi kurang lebih 10 meter bersama 3 rekannya yakni Erdi (35) warga desa Pungguk Meranti serta Sulaiman (35) dan Usun Jaya (55) warga desa Cugung Lalang. Waktu itu korban bersama 3 rekannya menebang pohon kelapa dengan menggunakan chain saw di areal perkebunan kopi milik korban. Saat itu korban dan 2 rekannya bertugas menarik pohon kelapa dengan menggunakan tali, dengan maksud tumbangnya pohon itu tidak menghantam tanaman kopinya.
\"Saat pohon kelapa tumbang, 2 rekan korban langsung lari, sedangkan korban kemungkinan tidak sempat lagi lari, sehingga akhirnya pohon kelapa yang tingginya mencapai 10 Meter dengan diameter sekitar 40 CM langsung menghantam tubuh korban pada bagian pinggang. Seketika itu korbanpun langsung pingsan,\" ungkap Kades Cugung Lalang, Mulyadi kemarin.
Dikatakannya, mendapati korban yang tertimpa pohon kelapa, rekan-rekan korban dan warga yang mengetahui langsung membantu mengevakuasi korban.
\"Setelah berhasil dievakuasi korbanpun langsung dilarikan ke RSUD Curup. Waktu dibawa ke RSUD korban masih sempat sadarkan diri, tapi setiba di RSUD tidak lama kemudian korbanpun menghembuskan nafas terakhirnya,\" jelasnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Ujan Mas Edwar Samsi SIP MM mengatakan korban dikenal sebagai petani yang gigih dan cerdas.
\"Kalau informasi yang saya terima, korban bersama rekan keluarganya berniat menebang pohon kelapa ini untuk membuat lahan pemukiman,\" katanya.
Terpisah, Kapolres Kepahiang AKBP Iskandar ZA SIK melalui Kabag Ops AKP Rudy S SH dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu. Menurutnya, pasca menerima laporan sejumlah anggota langsung dikerahkan menuju TKP.
\"Dari keterangan saksi disimpulkan untuk sementara ini peristiwa itu murni kecelakaan. Saat ini keluarga korban menerima peristiwa itu sebagai musibah,\" jelasnya.(505)