Siswa Madrasah Belajar di Bawah Ancaman Longsor

Rabu 28-01-2015,15:20 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BANG HAJI, BE - Lambannya perbaikan terhadap bangunan sekolah Madrasyah Ibtidayah (MI) Sekayun Kecamatan Bang Haji Bengkulu Tengah, membuat bangunan sekolah tersebut semakin rusak. Apalagi sudah 2 kali diterjang material longsor yang terdiri dari bebatuan dan tanah. Sejauh ini belum ada kepedulian yang ditunjukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda), terhadap bangunan sekolah islam satu-satunya di Kecamatan Bang Haji dan sekitarnya tersebut. \"Malam tadi (27/1) tepat jam 12 malam, kembali terjadi longsor. Dua ruang kelas itu sudah tertimbun longsor,\" ungkap Kepala MI, Araham Efendi SPdi, Selasa (27/1). Dijelaskan Araham, jika sebelumnya material longsor hanya mengahancurkan dinding 2 ruang kelas di bagian belakang, maka sekarang kondisinya semakin parah. Dua gedung tersebut sudah tertimbun tanah longsor, sehingga mengancam bangunan lainnya yang tepat berada di depan 2 ruang kelas yang sudah tertimbun longsor tersebut. \"Ya sewaktu-waktu jika hujan deras kembali mengguyur, bisa tambah besar longsornya yang ruang lainya bisa tertimbun juga,\" kata Araham. Ia menambahkan, sejauh ini memang belum dilakukan evakuasi terhadap material longsor yang menimbun bangunan sekolah swasta itu. Sebab, pihak sekolah tidak memiliki alat berat untuk mengangkut material longsor yang dipenuhi oleh batu dan tanah itu, sehingga kondisi bangunan yang hancur akibat terjangan longsor selama ini dibiarkan begitu saja. \"Ini yang kedua kalinya, akhir tahun lalu sudah hancur karena longsor. Tapi longsornya hanya hancurkan dinding kelas sekarang sudah ditimbunnya,\" sebut Arham. Kondisi tersebut membuat keselamatan 390 siswa-siswi MI dan MTs Sekayun terancam, karena setiap hari para pelajar di Desa Bang Haji itu harus belajar di gedung yang dibayang-banyangi bencana longsor. Karena, pihak sekolah tidak mempunya lokasi lainya untuk memindah tempat belajar siswa. \"Kita tetap belajar di gedung itu, karena tidak ada lokasi lain. Siswa belajar secara bergantian ada yang masuk pagi dan ada yang masu siang,\" ujarnya. Sejauh ini, pihak perusahaan PT Bio Nusantara sudah menyatakan kesediaannya membantu menyediakan alat berat untuk membongkar tumpukan longsor. Janji yang telah diungkapkan managemen PT Bio Nusantara sejak longsor pertama melanda itu belum juga tersosialisasi hingga saat ini, bahkan bangunan sekolah sudah dua kali diterpa bencana longsor. \"Meraka baru berjanji saja, belum ada alat berat yang datang kesekolah untuk membongkar longsor itu,\" ucap Arham. Akibat gedung tertimbun material longsor membuat pihak sekolah membagi jam belajar untuk masing-masing kelas. Kelas 4, 5 dan 6 masuk pukul 07.30 WIB kemudian kelas 1,2 dan 3 mulai belajar pukul 10.00 WIB dan 90 orang pelajar MTs, baru dapat memulai belajar pukul 13.00 WIB. Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bengkulu Tengah, Drs H Ajamalus SH menuturkan, pihaknya belum dapat menggelontorkan dana dalam waktu dekat. Pasalnya musibah longsor pertama terjadi diakhir musim, sehingga pihak kementerian pusat tidak dapat menyediakan anggaran dana perbaikan gedung itu didalam anggaran APBN. \"Kan terjadinya di akhir tahun, belum sempat dimasukan dalam APBN kemarin. Namun bencana ini sudah kita laporkan ke pusat, pihak dirjen juga sudah meninjau lokasi, kemungkinan dimasukan dalam anggaran APBN Perubahan,\" singkat Ajamalus. (320)

Tags :
Kategori :

Terkait