Petani Cemaskan Kelangkaan Pupuk

Jumat 02-01-2015,15:20 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

ARGA MAKMUR, BE - Pasca panen padi, sebulan sampai dua bulan mendatang petani di Arga Makmur, Bengkulu Utara (BU) akan kembali turun tanam. Menyongsong masa tanam tersebut, masyarakat petani berharap agar pasokan pupuk tersedia di kios-kios dan pasar. \"Kita berharap pupuk itu jangan langka, karena dengan sulitnya pupuk, akan berdampak juga pada hasil panen yang merosot,\" kata Darman (30), salah seorang petani di Arga Makmur. Dikatakannya, jika pupuk selalu lancar, tentu padi akan tumbuh subur. Sehingga dimungkinkan hasil panennya juga akan maksimal. Walaupun banyak serangan hama seperti tikus dan burung, namu hal itu tentu bisa teratasi dengan adanya bantuan racun tikus dari pemerintah kepada petani. \"Sudah 5 kali tanam, produksi hasil panen kurang maksimal. Itu masalah kelangkaan pupuk ,\" imbuhnya. Menurut Darman, penyebab lain, hama tikus dan burung seperti panen kali ini, membuat buah padi menjadi hampa. Namun ada pula yang disebabkan oleh kurang pupuknya padi para petani. Karena, jika Petani membeli pupuk di pasar, maka harganya sangat mahal, dibandingkan dengan membeli pupuk pada KUD. Jika pada KUD yang merupakan distribusi pupuk subsidi, harga satu karung pupuk urea Rp 92 ribu, maka di pasar untuk satu karung urea dijual dengan harga Rp 150 ribu. Hal yang sama juga dengan kondisi harga pupuk SP36. Jika di KUD Rp 112 ribu per karung, maka di Pasar mencapai Rp 180 ribu per karung. Serta pupuk Poska yang dijual dengan harga Rp 126 ribu di KUD dan Rp 200 ribu di pasaran. \"Tahun ini pupuk lumayan langka kita dapatkan, jadi harapan kita tahun selanjutnya, pupuk ini jangan sampai langka lagi,\" ungkapnya. Menurutnya, seorang Petani akan uring-uringan, jika saat musim tanam tiba, tapi stok pupuk tidak ada. Hal ini akan membuat Petani tidak semangat dalam mengolah sawahnya. Namun, jika pupuk lengkap, tentu akan semangat turun ke sawah. Sebab, padi tanpa dipupuk itu, hasilnya tidak akan optimal. \" Kami juga berharap, pembagian pupuk ini harus merata, karena terkadang petani yang satu mendapatkan, tapi petani yang lainnya tidak dapat,\" pungkasnya. (927)

Tags :
Kategori :

Terkait