ARGA MAKMUR, BE - Areal sawah di Kemumu Kecamatan Arga Makmur yang dikenal sebagai sentra padi Kabupaten Bengkulu Utara (BU), kini mengalami kemerosotan. Produksi sawah pada musim panen kali ini turun drastis dibandingkan masa tanam sebelumnya. Penyebabnya, sawah diserang hama.
\"Panen kali ini merosot, karena banyak hamanya, terutama tikus dan burung,\" ungkap salah seorang petani di Kemumu, Darman.
Dituturkannya, sawahnya milikinya seperempat hektare, jika dalam keadaan panen normal, akan memproduksi padi 45 karung. Saat ini, katanya, hanya 20 karung. \"Kalau dilihat dengan modal yang dikeluarkan, tidak sebanding lagi. Kami petani merugi,\" katanya.
Sebab, lanjut Darman, dana yang dibutuhkan untuk mengolah sawah tersebut lumayan mahal. Mulai dari membajak, dalam satu harinya menyewa handtraktor Rp 250 ribu. Selain itu, obat-obatan untuk padi juga harganya sangat mahal. Belum lagi harga pupuk yang mahal dan susah didapatkan.
\"Kadang-kadang, saat kita sudah masuk musim tanam, pupuk juga mengalami langka,\" sesal Darman.
Hal serupa diungkapkan petani lainnya, Haris (50). Ia menuturkan, sawah 1 hektare yang digarapnya, hasil produksinya juga tidak maksimal. MAsalahnya sama, karena hama tikus dan burung. Dari pendapatan normal sebanyak 100 karung, saat ini hanya mendapatkan 75 karung.
\"Panen merosot sekali, tahun ini. Kami tidak balik modal,\" ungkapnya. (927)