KEPAHIANG, BE - Tidak terealisasi sepenuhnya pembuatan sertifikat tanah melalui Program Agraria Nasional (Prona) di Kepahiang mengakibatkan tahun 2013 mendatang Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kepahiang hanya menerima 2.800 sertifikat saja. Padahal untuk tahun 2012 saja sebenarnya Kepahiang mendapat jatah prona sebanyak 3.700 sertifikat.\"Memang untuk tahun mendatang usulan prona kita kepada BPN pusat yang disetujui hanya 2.800 sertifikat saja. Namun jumlah tersebut bukan terjadi pada daerah kita saja dan kita sendiri akan terus berupaya kembali mengusulkan prona ini karena prona sendiri sangat diminati masyarakat Kepahiang,\" ujarKepala BPN Kepahiang Supryadi BR Ptnh.
Menurutnya, tahun 2012 masih ada menyisakan beberapa bidang prona yang tidak selesai. Seperti sertifikat lahan transmigrasi yang juga menggunakan program prona.\"Memang lahan transmigrasi yang memakai prona masih terkendala pengurusanya karena pihak Dinsostransmigran lamban mengurus kelengkapanya,\" katanya.
Dijelaskannya, untuk total prona sebanyak 2.800 sertifikat ini teridiri dari beberapa bidang yakni 1750 sertifikat prona berupa perkarangan rumah, 300 sertifikat untuk lahan pertanian, 700 untuk redistribusi dan 50 untuk UKM. \"Dalam penerapannya nanti untuk beberapa sertifikat seperti untuk lahan pertanian dan UKM akan bekerjasama dengan SKPD terkait di lingkungan Pemkab Kepahiang ini,\" ujar Supryadi.
Disisi lain, Supryadi mengharapkan Kades bersikap proaktif menyampaikan kepada warganya perihal sertifikat prona terutama untuk perkarangan rumah. Sehingga nantinya bukan hanya kebun warga saja yang memiliki sertifikat, tetapi perkarangan rumah pun bersertifikat. \"Selain itu kita juga berharap adanya kerjasama SKPD terkait seperti pembukaan sawah baru, itupun sebenarnya bisa langsung disertifikatkan. Selama ini ada beberapa item program kita terpaksa mencari sendiri objeknya, dengan begitu secara tidak langsung menghambat pelaksanaan realisasi prona,\" tandas Supryadi.(505)