PSK Tolak Penertiban Warem

Selasa 23-12-2014,18:20 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENTENG, BE - Pekerja seks komersial (PSK) di kawasan Pegunungan Kecamatan Taba Penanjung Bengkulu Tengah, menolak rencana pemerintah daerah (Pemda) membongkar bangunan liar dikawasan gunung. Penolakan itu disampaikan oleh para PSK, yang kerap mangkal diwarung remang-remang sepanjang jalan lintas Bengkulu Kepahiang tersebut. Seperti diungkapkan Jupe---bukan nama sebenarnya---, mereka disana bekerja karena memiliki tanggungan keluarga, yang mesti dibiayai setiap bulannya. \"Rata-rata semuanya pendatang, disini hanya mencari rezeki saja,\" ungkap perempuan asal Bandung ini. Disebutkan Jupe, apabila dilakukan pembongkaran secara paksa oleh aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Benteng.  Sekitar 52 PSK akan melakukan aksi demo di kantor bupati. \"Maunya kita jangan asal bongkar-bongkar saja, harus ada solusinya. Kita disini juga mencari nafkah untuk keluarga, agar adik-adik kita tidak mengikuti jejak kami,\" ucap perempuan yang mengaku sudah 5 tahun menjanda ini. Jupe menceritakan, dirinya baru 1 bulan berada dikawasan gunung. Namun kondisi di lokasi itu tidak seperti yang dibayangkan banyak orang selama ini. Sebab Warem dilokasi tak banyak pengunjung. \"Ramai dari mana, kadang tak ada pelanggan sama sekali,\" akunya. Sementara itu, sebut saja Kuncup, PSK lainnyamenuturkan hal yang sama soal penolakan rencana pembongkaran bangunan Warem dikawasan gunung. Dengan alasan selama ini tidak ada masyarakat yang merasa resah, atas keberadaan mereka. \"Selama ini baik-baik saja, kenapa sekarang diributkan,\" ujarnya. Sejauh ini pemerintah daerah masih sebatas wacana untuk melakukan penertiban. Pasalnya belum ada jadwal pasti akan melakukan pembongkaran Warem yang dinilai melanggar undang-undang tentang kawasan wilayah hutan lindung. (320)

Tags :
Kategori :

Terkait