MUKOMUKO, BE – Akibat gigitan nyamuk, menyebabkan dua warga Kabupaten Mukomuko, meninggal dunia. Satu orang warga Desa Retak Mudik, meninggal pada Januari lalu dan satu lagi warga Lubuk Sanai, yang meninggal beberapa hari lalu. “ Ya, hingga pertengahan Desember tahun ini. Sudah dua warga yang meninggal dunia akibat DBD,” demikian Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten, Edi Rusdy MKes melalui Sekretaris, Syafriadi MKes dikonfirmasi Bengkulu Ekspress, kemarin. Angka warga terserang DBD bertambah, menjadi 38 kasus. Untuk mengantisipasi dan pencegahan korban bertambah, lanjut Syafriadi, jajarannya terus menyampaikan imbauan kepada seluruh kecamatan, desa/kelurahan supaya menggalakan pemberantasan sarang nyamuk. Yang lebih efisien menghindari gigitan nyamuk yang dapat menyebabkan meninggal dunia tersebut. “ Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Untuk membunuh jentik nyamuk, sarangnya yang harus dibasmi. Hari ini (kemarin), surat imbauan kembali kita sampaikan ke seluruh kecamatan. Ini mempertegas imbauan sebelum – belumnya. Supaya mengajak masyarakat giat membersihkan didalam dan luar rumah serta lingkungan sekitar,” katanya. Angka DBD Tahun ini meningkat. Tahun 2013 lalu sebanyak 21 kasus. Puluhan kasus DBD itu tersebar disejumlah kecamatan. Yakni, Kota Mukomuko, Lubuk Pinang, XIV Koto, Penarik, Air Dikit, Teramang Jaya, Pondok Suguh dan Sungai Rumbai. Kasus paling tinggi di kecamatan Kota. Puluhan kasus itu yang mendominasi adalah umur dibawah 14 Tahun. Meningkatnya kasus DBD dikarenakan cuaca ekstrim, rumah dan lingkungan masyarakat sekitar tidak bersih. Sehingga dengan mudahnya nyamuk bersarang dan bertelur ditempat yang lembab. Saat hujan nyamuk dengan mudah untuk bertelur dan cuaca panas menetas. (900)
Digigit Nyamuk, Dua Warga Meninggal
Rabu 17-12-2014,18:40 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :