BINTUHAN,BE- Musim hujan berpengaruh buruk bagi petani di Kecamatan Padang Guci. Pasalnya hujan hampir setiap hari mengguyur wilayah tersebut, mengakibatkan warga sulit menjemur kopi hingga kering. “Karena kami mejemur kopi ini masih mengandalkan matahari, tapi kalau musim hujan seperti ini terpaksa kami tidak bisa jemur kopinya,” ujar Yopi (36) petani kopi setempat. Sejak musim hujan, kopi yang sudah dipanen sulit dikeringkan sehingga buah kopi ditumpuk di gubuk perkebunan. \"Bagaimana menjemur kopi kalau tidak ada matahari, malahan tambah basah bila disiram hujan. Ya, terpaksa ditumpuk di bawah pondok, menunggu hari tidak hujan,\" ujarnya. Dikatakannya, musim hujan ini sangat menghambat aktivitas mereka di perkebunan, mulai dari memanen, menjemur kopi ataupun aktivitas lainnya. Sedangkan kebutuhan hidup tidak bisa ditunda, \"inilah susahnya bagi petani bila musim hujan, baik di perkebunan ataupun persawahan. Disisi lain, dampak baiknya juga ada, karena tanaman menjadi subur tidak kekurangan air,\" terangnya. Ditambahkan, Wandi (36), petani kopi itu mengatakan, akibat hujan telah merusak batang kopi sehingga petani terpaksa memangkas atau menebangnya. Padahal, lanjut dia, petani baru saja memupuk tanaman kopi tersebut agar buah kopi tumbuh dengan baik dan lebat serta dapat dipanen tepat waktu. “Untuk hasil panen kopi di wilayah Kaur ini diperkirakan menurun hingga 40 persen bila dibandingkan tahun lalu. Karena rontoknya buah kopi akibat hujan deras yang terjadi di kawasan ini,” keluhnya.(618)
Petani Kopi Merugi
Kamis 11-12-2014,19:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :