KEPAHIANG, BE - Sebagian warga Kabupaten Kepahiang mengeluhkan tagihan listrik PLN yang membengkak. Disaat yang sama kondisi aliran listrik terjadi tidak stabil (bayrpet). Warga Padang Lekat Kepahiang, Seperti Iwan (39) menuturkan, akhir-akhir ini warga menerima penerangan dengan byarpet. \"Sedikitnya listrik terjadi hidup mati dalam tempo 30 menit. Hal ini tidak saja mengamcam peralatan elektronik warga, tapi juga dinilai dapat mengganggu kekhusukan umat muslim yang menjalankan ibadah salat magrib di masjid,\" ujarnya. Dikatakanya, tak hanya terjadi hidup dan mati. Lebih dari itu, sepekan belakangan listrik kerap padam. Bahkan hari Minggu lalu terjadi pemadaman listrik seharian, tanpa ada pemberitahuan terlebih sebelumnya. \"Harusnya kalau ada pemadaman listrik dengan durasi lama, harus ada pemberitahuan, aktifitas kita jadi terganggu dan terhambat dibuatnya,\" beber Iwan. Terpisah, warga Kelurahan Dusun Kepahiang Rahma (31) menyampaikan dalam dua bulan terakhir tagihan listrik dirumahnya terus mengalami pembengkakan hingga 3 kali lipat. Padahal menurutnya, pemakaian listrik dirumahnya tetap. \"Biasanya tagihan listrik sebesar Rp 200 ribu, saat ini mencapai Rp 400 ribu. Bahkan bulan kemarin Rp 700 ribu,\" ujarnya. Dikatakannya, atas kondisi tagihan listrik yang membengkak ini, pihaknya mengharapkan pihak PLN bisa turun tangan. Pasalnya kondisi ini sangat merugikan pihaknya selaku pelanggan PLN. \"Sebenarnya saya sudah pernah komplain terkait tagihan listrik yang membengkak ini, hanya saja selang beberapa bulan kemudian kembali tagihan listrik membengkak. Harapan kami pihak PLN bisa melakukan penghitungan secara benar soal tagihan listrik ini,\" ungkap Iwan. (505)
Tagihan Membengkak, Listrik Byarpet
Rabu 10-12-2014,16:40 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :