MUKOMUKO, BE – Ratusan nelayan yang berdomisili dipinggir aliran Sungai Selagan, Kota Mukomuko, terancam amblas. Ini dikarenakan erosi sungai tersebut semakin mengganas. Tanaman seperti pohon kelapa dan jenis pohon lainya dipinggir sungai tersebut sudah banyak yang amblas dan diseret derasnya arus. “Semakin hari arus semakin besar. Beberapa hari ini sudah banyak pohon yang tumbang dan dibawa arus,” tegas Sekretaris Nelayan PIM , Kelurahan Koto Jaya, Mukomuko, Syahrial alias Buyung kepada Bengkulu Ekspress, kemarin.
Erosi yang semakin mengganas kata Buyung, ratusan nelayan semakin khawatir dan terancam. Terutama nelayan yang rumahnya sudah sangat dekat dengan aliran sungai. Pun dengan perahu/kapal milik nelayan terpaksa harus dipindahkan setiap saat. Ini dikhawatirkan kapal nelayan pada malam hari bisa saja ikut terbawa arus. “Sebagian rumah nelayan sudah sangat dekat dan tinggal menunggu waktu menjadi korban erosi. Jika ini dibiarkan tanpa ada perhatian,” katanya. Sepanjang aliran Sungai Selagan, yang mencapai ratusan meter belum pernah dibangun pelapis tebing maupun bangunan lainnya. Sehingga tidak ada kekuatan untuk menahan gerusan erosi. Saat ini gerusan erosi hanya ditahan oleh kekuatan pasir. “Berapa besar kekuatan pasir dan dipastikan tidak mampu menahan erosi,” ujarnya.
Jika ini dibiarkan tanpa ada antisipasi dilakukan pihak – pihak terkait. Bakal semakin parah dan tempat tinggal nelayan bakal ikut amblas dan dibawa arus. Dia meminta pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya turun kelokasi untuk melihat fakta dilapangan. “Pihak terkait turun ke lapangan. Lebih baik mengantisipasi daripada hal – hal yang tidak diinginkan terjadi. Untuk saat ini pepohonan yang tumbang dan dibawa arus. Besok – besok tidak menutup kemungkinan rumah nelayan pun bakal terbawa arus dan memakan korban,” demikian Buyung. (900)