Ratusan Rumah Terendam Banjir

Sabtu 15-11-2014,17:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

MUKOMUKO, BE – Hujan deras yang terjadi diwilayah Kabupaten Mukomuko, mengakibatkan dampak yang sangat besar bagi aktifitas perekonomian. Mulai dari jalan lintas barat (Jalinbar) tidak bisa dilewati berjam – jam, hingga ratusan rumah kepala keluarga (KK) terendam  dengan kedalaman mencapai dua meter lebih. Banjir terparah terjadi  di Desa Tanjung Alai dan Lubuk Pinang, Kecamatan Lubuk Pinang. Diwilayah tersebut sejak kemarin malam. Jalinbar tidak  bisa dilewati kendaraan. Dari arah Padang – Mukomuko dan sebaliknya. Akibatnya jalan macet hingga kendaraan harus  menunggu berjam - jam. Hingga  pagi kemarin, ketinggian air mulai turun. Namun, kendaraan belum bisa melintas. Khusus kendaraan kecil dari arah Mukomuko – Padang dan sebaliknya, harus memilih jalan alternatif. Meskipun jalan yang ditempuh cukup jauh.  Tetapi, kendaraan besar seperti truk angkutan CPO terpaksa harus menunggu hingga air yang tumpah di jalinbar itu benar – benar sudah surut.  Di Desa Lubuk Pinang, satu ruangan Sekolah MTS ikut terbawa arus. Bangunan itu sudah lama dibangun oleh warga secara swadaya. Tidak ada korban jiwa tetapi mengakibatkan  kerugian materi yang besar. Meskipun hingga hari ini (kemarin) belum diketahui dengan pasti total kerugian secara keseluruhan akibat bencana banjir tersebut. Seperti diwilayah Desa Lubuk Pinang, tidak kurang dari 3 hektar tanaman jagung terendam. Termasuk halnya puluhan hektar tanaman lainnya yang ikut terendam yang tersebar disejumlah titik. Kades Lubuk Pinang, Abastari mengatakan, banjir itu terjadi akibat luapan Sungai Majunto, terjadi sejak kemarin malam. Tidak ada korban jiwa. Lebih dari 10 jam jalinbar tidak bisa dilewati. Hal itu dikarenakan air yang tumpah ke jalan mencapai 2 meter. \"Siang kemarin, Jalinbar sudah bisa dilintasi. Korban jiwa tidak ada, tetapi kerugian materi banyak. Meskipun hanya 6 rumah dan 1 sekolah yang terendam banjir. Ini dikarenakan barang elektronik hingga tanaman milik  masyarakat terendam,\" kata Kades. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mukomuko, Drs Haryadie Nazar melalui Kabid Sosial, Suyoso menyampaikan, banjir akibat luapan sungai. Tercatat lebih dari 500 kepala keluarga (KK) yang rumahnya terendam. Ratusan rumah itu tersebar disejumlah titik. Lubuk Pinang 9 rumah,  Sungai Gading 50 rumah, SP10 151 rumah, Pondok Kopi 50 rumah, SP8 48 rumah, Tanjung Alai 127 rumah, Arah Tiga 60 rumah, Pondok Batu 200 rumah. Ratusan rumah  yang terendam itu  dengan ketinggian air  mencapai 2 meter. “Kerugian sementara yang cukup besar  berada diwilayah Lubuk Pinang dan Tanjung Alai. Ini dikarenakan banyak tanaman milik warga yang rusak dan barang – barang elektronik yang ikut terendam.  Belum lagi hewan ternak yang ikut mati dibawa arus ,” katanya, Kendati demikian, kata Suyoso, pendataan masih  berlanjut. Jajarannya yang bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pihak terkait lainnya, masih melakukan  pemantaun dilapangan dan langsung mendistribusikan bantuan. “ Bantuan darurat sudah didistribusikan. Terutama makanan siap saji,” ujarnya. Dinsonakertrans dan BPBD terus berkoordinasi  supaya dalam pendistribusian bantuan merata,” demikian Suyoso. Kapolres Mukomuko, AKBP Wisnu Widarto SIK melalui Kasat Reskrim AKP Douglas Mahendrajaya SIK menyampaikan, tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir tersebut. Jalan lintas  barat mengalami kemacetan yang cukup luar biasa. Banjir yang diakibatkan luapan sungai. “Khusus banjir  yang  berada di pinggir Jalinbar. Tepatnya diwilayah Kecamatan Lubuk Pinang, tertutup.  Tadi malam (kemarin) malam tidak ada kendaraan yang melintas. Kita tetap melakukan pengawasan  dilapangan untuk menghindari  terjadinya tindak kriminal ,” tandas Kasat Reskrim. (900)

Tags :
Kategori :

Terkait