MUKOMUKO, BE - Pembahasan anggaran APBD Tahun 2015, mulai dilakukan antara eksekutif dan legislatif. Khusus untuk dibidang pendidikan,sebanyak seribu lebih tenaga honor daerah atau pegawai tidak tetap (PTT), dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud), anggaran yang mencapai Rp 12 miliar per tahun itu, terancam dicoret atau tidak dianggarkan lagi oleh legislatif. Pencoretan itu dinilai, selain pemborosan juga terkait dengan UU ASN , dimana Pemda tidak dibolehkan lagi untuk mengangkat Honda/PTT. “Pembahasan kita dengan Dispendikbud sudah. Apakah anggaran Rp 12 miliar yang dikhususkan untuk membayar gaji Honda maupun PTT yang mencapai seribu lebih itu belum final. Tetapi, arahnya kita minta dikurangi,” demikian Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mukomuko, H Khusairi dikonfirmasi Bengkulu Ekspress. Sebelum Komisi III melakukan pengurangan ataupun tidak sama sekali akan dianggarkan, dewan telah meminta Dispendikbud, untuk menyampaikan data – data tenaga guru yang tersebar diwilayah Kabupaten Mukomuko. Dari data tersebut nantinya akan tampak jumlah yang sebenarnya. “ Jika nantinya tenaga guru PNS cukup atau lebih. Artinya, tenaga Honda ataupun PTT tidak dibutuhkan lagi dan kontraknya tidak perlu diperpanjang. Anggaran sebesar Rp 12 miliar itu juga tidak akan dianggarkan lagi,” katanya. Dalam penganggaran, tambah Khusairi, pihaknya harus selektif dan profesional serta tidak menyalahi aturan yang berlaku. Ketika dikonfirmasi Bengkulu Ekspress , Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Dra Nurhasni MPd melalui Kabid Keuangan, Eri Yadi mengatakan, dalam satu tahun Kabupaten Mukomuko, harus menyiapkan anggaran sebesar Rp 12 miliar. Anggaran itu hanya dikhususkan untuk membayar gaji tenaga honor daerah (Honda) maupun pegawai tidak tetap (PTT), yang mencapai 1.674 orang. Dari total belasan miliar itu, satu orang mendapatkan gaji paling tinggi Rp 800 ribu per bulan. “Tenaga guru baik itu PNS maupun honor berlebih atau tidak saya tidak mengetahui pasti. Yang jelas khusus untuk gaji Honda ataupun PTT, setiap tahun disiapkan Rp 12 miliar. Yang sudah dimulai sejak Tahun 2012 lalu,” demikian Eri. (900)
Anggaran Honorer Terancam Dicoret
Kamis 13-11-2014,20:40 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :