KEPAHIANG, BE - Anggota Komisi III DPRD Kepahiang kemarin (5/11) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di lokasi proyek jembatan Musi II tahap kedua. Alasan Sidak karena pembangunan dinilai dewan belum merata.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kepahiang, Nurahman mengatakan, proyek jembatan musi II inikan anggarannya sangatlah besar, buktinya saja pada tahap kedua ini mencapai Rp 18 miliar. \"Dari nilai itu saja artinya serapan anggaran untuk pembangunan ini sangatlah besar. Sehingga berdampak terhadap pembangunan infrastruktur lain, terutama ditingkatan desa,\" ungkap Nurahman di sela-sela Sidak.
Katanya, insfrastruktur ditingkatan desa itu sangatlah dibutuhkan masyarakat banyak, misalnya saja seperti jalan. Sekarang inikan masih banyak jalan di sejumlah desa masih berupa hamparan batu saja. \"Kemungkinan besar proyek jembatan Musi II ini merupakan salah satu penyebab, sehingga anggaran tidak bisa diarahkan untuk pembangunan jalan ditingkat desa itu tadi,\" katanya.
Menurutnya, diharapkan proyek jembatan Musi II di jalan ringroad ini cepat terselesaikan, sehingga bagi wilayah yang belum ada pembangunan juga dapat tersentuh nantinya. \"Di sisi lain kita juga mengingatkan agar pihak ketiga dapat mengerjakan proyek ini sesuai dengan baik. Dalam artian kualitas dan kuantitas proyek harus sesuai dengan anggaran yang dikucurkan, sehingga nantinya proyek yang menguras dana miliaran rupiah bisa bertahan lama,\" ujar Nurahman.
Sementara itu, Pihak Ketiga dari PT Rodateknindo-Napal Putih JO, Muhammad Arif diwawancarai, pada tahap kedua ini pembangunan yang dilakukan antaranya 2 Pilar jembatan dan ABT Pylon.
\"Waktunya selama 250 hari, jadi tahun ini kita targetkan selesai. Untuk pembagunannya pasti kita mengikuti aturan yang ada, diluar itu kita juga tidak berani karena akan berisiko,\" katanya. (505)