TAIS, BE- Jemaah Haji (JH) dari Kabupaten Seluma diduga mayoritas ekosodus dari daerah lain. Setelah pulang dari Makkah, diketahui mereka tidak langsung pulang ke Seluma, tapi berhenti di Asrama Haji Bengkulu. Hanya 7 jemaah haji turun di Masjid Raya Baitul Falihin, sedangkan 63 orang tidak diketahui.
“Ini merupakan bentuk bagian dari masih maraknya haji berangkat dari kabupaten Seluma. Memang mereka asli Seluma. Namun kebanyakan menetap di Kota Bengkulu,” kata Kabag Administrasi Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Khaidir Muchtar SSos.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Bagian Kesra Sekkab Seluma berencana untuk melakukan penindakan. Dengan melakukan kerjasama dengan beberapa pihak guna menekan angka eksodus tersebut. Serta mengharapkan kepada Kemenag Seluma untuk dapat selektif dalam pendaftaran Calon jamaah haji(CJH) kedepannya. “Bagi mereka telah masih dalam daftar tunggu memang tidak masalah. Namun untuk tahun 2016 ke depan hal ini akan menjadi catatan tersendiri,” sampainya.
Disayangkan, dengan maraknya haji pulang terlebih dahulu setelah dijemput pihak keluarga. Maka sejumlah kerugian ditemukan. Salah satunya kerugian sewa kendaraan. “Memang kita tidak bisa berbuat banyak dalam hal ini. Namun jika haji yang baru pulang ini bisa bersabar maka kita bisa mengakomodir barang bawaan mereka masing-masing,” terangnya.
Diketahui, kemarin(14/10) pukul 02.00 WIB dini hari, seluruh jamaah haji tergabung dalam kloter 3 asal kabupaten Seluma tiba dari Bandara Internasional Minang Kabau dengan penerbanggan dengan jumlah sebanyak 70 orang. Hanya saja, setibanya di Bandara Fatmawati sejumlah haji ini telah dijemput oleh masing-masing keluarga. Sehingga hanya sebagian saja haji benar-banar pulang secara bersama. Diketahui juga, sedikitnya dari 70 haji asal seluma ternyata hanya 7 orang saja yang benar-benar pulang ke Seluma.
“Dengan ini sedikitnya kinerja kita sedikit berkurang dan ini juga dipastikan terjadi pada haji kloter 4 yang akan tiba malam dini hari,” kata Muchtar.(333)