MUKOMUKO, BE – Petani diwilayah Kabupaten Mukomuko, mengeluhkan anjloknya harga jual getah karet. Sebelumnya harga jual karet menembus Rp 6 ribu, saat ini menjadi Rp 4 ribu/kg. Untuk getah karet kotor Rp 4 ribu/kg dan karet bersih Rp 5 ribu/kg. “ Turunnya harga karet ini membuat petani merugi,” demikian petani kebun karet Mukomuko, Sunandi. Anjloknya komoditi itu terjadi sejak satu minggu terakhir. Sebelumnya, harga karet masih lumayan tinggi. Akibat harga yang turun tersebut, kata Sunandi, berdampak kepada pekerja atau buruh tani, tidak mau menyadap getah karet tersebut. Ini dikarenakan keuntungan yang diperoleh buruh tersebut terlalu kecil, serta pemilik kebun ikut menanggung resiko tidak ada pemasukan dari penjualan getah karet tersebut. Biasanya upah untuk buruh tani dibagi dua dengan pemilik kebun. \"Jika harga serendah ini, meskipun dipaksakan tetap disadap tidak masuk hitungannya,\" jelasnya. Saat ini Para buruh tani itu lebih memilih untuk menjadi buruh bangunan. Karena upah dari pekerjaan itu didapat mencapai Rp 75 ribu/hari. Kendati demikian, ada juga petani yang tetap menyadap kebun karetnya sendiri. “ Khusus warga yang hanya bergantung kepada kebun karet. Tetap menyadap kerat miliknya sendiri. Paling tidak, bisa memenuhi kebutuhan keluarga petani yang bersangkutan,” bebernya. Para petani kebun karet, hanya bisa pasrah sambil menunggu harga karet tersebut kembali mengalami kenaikan. Minimal di harga Rp 6 ribu/kg. “ Minimal harga getah karet Rp 6 ribu/kg. Sehingga petani bisa mendapatkan keuntungan. Ditambah lagi semua getah karet petani di daerah ini semuanya dijual keluar Kabupaten Mukomuko ,” tutupnya. (900)
Harga Getah Karet Anjlok
Selasa 07-10-2014,17:00 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :