ARGA MAKMUR, BE- Sejak tahun 2010 lalu dua diantara PNS di SDN Lebong Tandai jarang masuk sekolah, bahkan diantaranya sejak tahun 2010 lalu tidak pernah menampakkan diri hingga sekarang. Warga juga mempertanyakan keberadaan satu oknum PNS berstatuskan guru di Sekolah tersebut.
Sekdes Lebong Tandai, Munta\'alimun, menjelaskan dua PNS tersebut merupakan kepala sekolah dan guru kelas, untuk kepala sekolah hanya hadir dua kali dalam satu bulan. Sementara oknum guru sama sekali tidak hadir. Padahal untuk PNS di sekolah tersebut masih sangat dirasa kurang dan siswa diajarkan oleh guru tamatan SMA sederajat.
\"Kami warga tidak ada yag tahu guru tersebut warga mana, yang kami tahu Ia guru tapi tidak masuk, apakah masih PNS di sekolah ini atau tidak, dia tidak pernah masuk lagi, kalau kepala sekolahnya dua kali dalam satu bulan itu untung hadir,\" jelasnya.
Odhy (30) selaku tokoh pemuda setempat mengatakan Untuk daftar hadir guru dan kepala sekolah diduga direkayasa jika ada pemeriksaan dari pengawas ataupun dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Bengkulu Utara (BU) seolah-olaha guru hadir dan tidak ada masalah ataupun kendala.
Dampak dari kekurangan tersebut, banyak siswa sudah kelas tiga SD tidak bisa membaca dan menulis. Warga berharap Dinas Dikbud menindaklanjuti dengan tegas agar diketahui kejelasan kedua PNS tersebut, jika memang menyalahi aturan harus ditindak tegas.
\"Parah sekali kondisi pendidikan di sini, guru sering tidak masuk bahkan sama sekali tidak masuk, kami harap ada tindakan tegas atau pemberitahuan kalau memang guru PNS tersebut sudah pindah atau tidak PNS lagi,\" ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Dikbud, Dr Haryadi SPD MM MSi mengatakan masih dalam upaya pencarian, kalau nama PNS tersebut masih terdata dan tercatat sebagai PNS dikabupaten BU, namun keberadaannya masih dalam pencarian, diharapkan guru tersebut juga mendatangi Dikbud, kalau memang ingin mengundurkan diri ataupun pindah harus melalui aturan, sehingga tidak ada perihal miring terkait keberadaannya. (117)