MUKOMUKO, BE – Nelayan diperairan Mukomuko, termasuk nelayan pantai indah Mukomuko (PIM), kembali mengeluhkan masih adanya dugaan kapal yang menggunakan alat tangkap trawl atau sejenis pukat harimau. Pasalnya, penggunaan trawl itu merugikan nelayan tradisional. “ Ini harus menjadi perhatian serius pihak terkait. Tangkap dan tindak nelayan yang menggunakan alat tangkap tersebut,” pinta Sekretaris nelayan PIM, Koto Jaya, Buyung dikonfirmasi Bengkulu Ekspress. Alat tangkap pukat harimau itu menangkap semua ikan - ikan kecil, hingga merusak terumbu karang. Jika dibiarkan tak hanya nelayan tradisional dirugikan. Apapun yang ada diperairan Mukomuko ini akan rusak. Sementara itu cuaca yang tidak bersahabat memaksa para nelayan memilih tidak melaut. “Dua hari ini ratusan nelayan memilih untuk libur. Dikarenakan cuaca tidak bersahabat,” ujarnya. Meskipun masih ada nelayan yang melaut, namun hasil tangkapan tidak maksimal. Hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan satu hari bagi nelayan yang bersangkutan. Kondisi cuaca ini menyebabkan banyak nelayan menganggur. Dia mengharapkan cuaca kembali bersahabat. Sehingga aktifitas para nelayan berjalan sebagaimana mestinya. Kepala Dians Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko, Junaidi ketika dikonfirmasi Bengkulu Ekspress, mengaku terpaksa melakukan penundaan patroli pengamanan perairan laut di daerah itu, dikarenakan cuaca buruk. “Patroli ditunda dan direncanakan dilakukan bulan depan,” katanya. Kegiatan itu, kata Junaidi, tidak hanya sebatas patroli pengamanan laut saja, tetapi jika ada kapal yang tertangkap basah menggunakan pukat harimau akan ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku. “Jika ada nelayan yang mengetahui hal itu segera dilaporkan. Penggunaan alat tangkap jenis pukat harimau itu harus ada buktinya,” pungkasnya. (900)
Kapal Pukat Harimau Resahkan Nelayan
Senin 22-09-2014,17:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :