Pengelola Pasar Minta Pengurangan Setoran

Sabtu 20-09-2014,18:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

KOTA MANNA, BE – Paska terbakarnya Pasar Ampera Rabu (17/9) lalu telah menyebabkan aktivitas di Pasar Ampera menjadi berkurang. Hal ini juga berdampak pada pendapatan dari pengelola pasar. Padahal selama ini setiap hari para pengelola pasar itu dapat menerima uang setoran dari pedagang, mulai dari uang jaga malam, uang kebersihan dan uang penerangan. Sebab itu pihak pengelola pasar mengharapkan adanya dispensasi dari dari Pemda BS untuk dapat mengurangi nilai kontrak pasar. “Lihatlah sendiri, sudah tiga hari ini pedagang tidak berjualan, kamipun tidak bisa mendapatkan uang retribusi,” kata penangungjawab pengelola pasar, Agusman kemarin. Menurut Agusman, nilai kontrak Pasar Ampera tahun ini sebesar Rp 158 juta. Dari kontrak tersebut saat ini sudah disetorkan pihaknya sekitar Rp 138 juta. Dengan begitu sisa kontrak yang belum disetorkan sebesar Rp 20 juta lagi. Dengan melihat kondisi, pasar yang  sudah terbakar, pihaknya pun tidak bisa menarik retribusi kepada pedagang kembali. “Apa yang mau kami tarik, pedagang saja sudah tidak bisa berjualan lagi. Kkami sangat berharap pemda dapat memaklumi kondisi saat ini, “ terangnya. Dari pantauan BE di lokasi kemarin, sudah mulai terlihat ada pedagang yang bersiap-siap untuk membangun kios dan losnya kembali. Bahkan  sebagian sudah ada yang menyiapkan kayu, dan ada juga yang telah menyiapkan pasir. Yudi (38), salah satu pedagang mengaku dengan telah dimulainya membangun kembali kios dan los, diharapkan dalam waktu dekat mereka dapat berjualan kembali. “Kami ini kalau bisa hari ini  (kemarin red) sudah bisa berjualan, semakin lama kami istirahat, semakin sengsara kami. Sebab  setiap hari anak kami harus sekolah dan tentunya kami harus makan, “ terangnya saat ditemui di Pasar Ampera kemarin.(369)

Tags :
Kategori :

Terkait