PASAR MANNA, BE - Rabu pagi kemarin warga Pasar Ampera dibuat heboh. Pasalnya untuk yang ketiga kalinya pasar tersebut dilalap si jago merah. Akibatnya, 44 kios dan 138 los ludes terbakar.
Menurut Agus, Kepala Pasar Ampera, terbakarnya ratusan los dan kios itu diperkirakan sekitar pukul 05.05 WIB, saat para pedagang tiba ke pasar untuk memulai berjualan. Tiba-tiba dari bagian tengah Pasar Ampera ada api yang menyala. Melihat api yang sudah membesar, sebagian pedagang langsung menghubungi mobil pemadam kebakaran dan sebagian lagi langsung menyelamatkan barang dagangan masing-masing. Beruntung dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa. Namun sebanyak 44 kios dan 138 los ludes terbakar.
“Saya tidak tahu persis dari mana sumber api, tapi saya tahu api sudah besar dari bagian tengah pasar,” ucap Agus.
Ditambahkan Nini (49), pedagang aksesories dan boneka di bagian tengah Pasar Ampera, pagi kemarin saat dirinya mau membuka kios, dia mendengar pedagang lain berteriak pasar terbakar, lalu dirinya pun berusaha menyelamatkan barang dagangannya.
Namun, karena lokasi sumber api tidak jauh dari kiosnya, hanya sebagian kecil barang daganganya yang berhasil diselamatkan. “Melihat api sudah besar, saya berusaha menyelamatkan barang dagangan saya, namun saya kalah cepat api dalam waktu singkat sudah membakar kios dan los yang lain, sehingga sayapun menyelamatkan diri dengan membawa sebagian kecil yang bisa saya selamatkan,” ceritanya sambil menangis.
Menurut Ketua Himpunan Pedagang Pasar Ampera, Min Sunadi, dari pendataan pihaknya jumlah kios yang terbakar sebanyak 44 kios dan 138 los. Sehingga total kios dan los sebanyak 172 unit.
Dengan terbakarnya pasar tersebut, dikatakannya, mulai tahun 2012 lalu, Pasar Ampera sudah 3 kali terbakar, yakni di penghujung tahun 2012, los dan kios pasar Ampera bagian depan sebanyak 132 unit. Lalu pada tahun 2013 bangunan kios baru bagian samping kanan juga terbakar. Setelah itu kemarin pagi bangunan kios bagian belakang juga ludes terbakar. “Dalam tiga kali kebakaran, semua kios dan los sudah tidak ada lagi yang tersisa, bahkan untuk kali ini kerugiannya pun milyaran rupiah, namun untuk pastinya belum bisa kami rinci,” terangnya.
Sementara itu, Kapolres Bengkulu Selatan (BS), AKBP Abdul Muis SIK melalui Kasat Reskrim, AKP Mars Suryo SIK mengungkapkan, dari informasi yang didapat, penyebab kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting listrik. Hal itu diperkuat dengan tidak adanya satupun pedagang yang tidur di kios dan los pada malam hari.
Ditambah lagi dari pantauan pihaknya sumber api dari bagian atas kios yang berada di bagian tengah bangunan Pasar Ampera. “Kalau melihat kondisi kebakaran, sepertinya disebabkan oleh korsleting listrik, namun untuk pastinya masih akan kami dalami,” ucap Mars Suryo.
Sementara itu, Junainto, salah satu Anggota DPRD BS yang berada di lokasi kemarin mengeluhkan lambannya kinerja dari mobil pemadam kebakaran. Menurutnya, jika pihak pemadam kebakaran cepat bertindak dipastikan akibat dari kebakaran kemarin tidak akan separah itu. Sebab saat kebakaran api masih kecil.
“Pada mulanya api tidak terlalu besar, hanya saja mobil itu baru tiba setelah api membesar dan membakar sebagian besar kios dan los. Selain itu mobil yang beroperasipun hanya dua unit,” ujar Junianto.
Sebab itu dia mengharapkan hal ini menjadi perhatian pemda agar dapat lebih memaksimalkan lagi fungsi mobil PBK BS agar jika ada kebakaran kembali dapat lebih cepat bertindak agar akibatnya tidak terlalu besa.(369)