KEPAHIANG, BE - Pondasi tebing amblas di jalan lintas Bengkulu - Curup, tepatnya dikelurahan Pasar Kepahiang, mengancam keselamatan para pengguna jalan. Amblasnya dinding tebing
setinggi 4 meter tersebut, mengakibatkan bongkahan batu dan tanah hampir menutupi seluruh badan jalan. Musibah longsor tersebut terjadi Rabu dini hari (10/9) sekitar pukul 04.00 WIB, akibat hujan
deras yang mengguyur \"bumi sehasen\". Hujan yang terjadi malam hari tersebut, membuat pondasi tebing yang sudah cukup tua itu, tidak kuat menahan beban sehingga mengalami longsor.
Tati (32) warga yang menghuni rumah tepat diatas tebing yang amblas mengaku khawatir dan was was, bila longsor tersebut semakin besar sehingga rumah yang dikontraknya, bersama keluarga tersebut bisa ikut terjatuh. \"Kami ngontrak disini, malam tadi amblasnya. Pas hujan deras kita juga tidak berani keluar karena hujan itu,\" tutur Tati.
Sementara itu, Julis Saputra (28) warga Desa Tebat Monok mengungkapkan kecemasannya. Pasalnya,longsor bisa saja sewaktu-waktu datang dan tebing tersebut kembali amblas. Padahal dirinya setiap hari melalui lokasi kejadian untuk berjualan dipasar. \"Setiap pagi saya lewat sini, kalau longsong lagi. Kita lagi lewat
bisa berbahaya untuk kita. Sebab tidak menghindar posisinya jalan menanjak juga, kita tidak bisa memacu sepeda motor,\" ucapnya, ditemui dilokasi kejadian, kemarin.
Lebih lanjut Julis berserta warga lainya mengharapkan, segera dilakukan perbaikan oleh pemerintah daerah. Hal itu untuk mengurangi kekhawatiran warga sekitar, dan pengguna jalan lainnya
Pantauan di lapangan, lokasi dinding tebing tersebut amblas sepanjang kurang lebih 3 meter. Hingga siang hari kemarin, belum ada pembersihan atas reruntuhan dinding tersebut. Baik dari aparat
pemerintahan maupun warga setempat. Meskipun bebatuan dan tanah berserakan hampir ketengah jalan, dan bila hujan kembali melanda,
kemungkinan batu dan tanah tersebut akan masuk ke badan jalan,
yang menyebabkan kondisi jalan tersebut licin. (320)