PPRR Tidak Diperhatikan Pemda

Senin 01-09-2014,16:02 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENTENG, BE - Mekarnya puspa langka, Bunga Rafflesia Arnoldi yang hidup di wilayah hutan liku Desa Tanjung Heran, Taba Penanjung, Bengkulu Tengah (Benteng) tidak lepas dari peran sekelompok pemuda yang tergabung dalam Perkumpulan Penjaga Rimba Rafflesia (PPRR). Min Juanda, salah satu penjaga rimba Rafflesia yang dia sudah 10 tahun aktif dalam kegiatan PPRR. \"Tidak ada perhatian dari Pemda Benteng. Padahal, bunga yang dijaga milik daerah ini.\" terangnya. Menurut Min, tanpa penjagaan yang rutin, Rafflesia mekar tidak bisa bertahan lama dan bisa saja rusak.“Bongkol dijaga tiap hari, sementara Rafflesia mekar dijaga harus 24 jam. Karena bunga ini sensitif dengan sentuhan dan bisa merusak,” jelanyas. Min  mengatakan, motivasinya bersama teman-teman menjaga Bunga Rafflesia dari ancaman kerusakan, karena rasa memiliki. Apalagi Bunga Rafflesia adalah kekayaan alam yang mempunyai nilai jual tinggi. Bila punah atau hilang dari habitatnya, maka bunga tersebut hanya tinggalkan nama. \"Tujuan kami agar bunga kembanggaan Bengkulu ini hilang atau punah,\" tandasnya. Sayangnya, kata Min , pemerintah terkesan cuek dan belum memikirkan ancaman kepunahan Bunga Rafflesia. Hal itu terlihat cara pemerintah menyikapi kerja para penjaga yang tidak pernah diberi bantuan. “Pekerjaan yang kami lakoni sehari-hari ini, tanpa ada gaji tetap dari pemerintah. Proposal yang kami ajukanpun tidak pernah ditanggapi,” ujar Min. Hal senada disampaikan Ibnu. Menurutnya, PPRR dibentuk untuk menjaga Bunga Rafflesia yang merupakan ikon Provinsi Bengkulu. Selama PPRR berdiri, tidak ada satupun peran dan perhatian pemerintah daerah menyumbangkan bantuan. “Jangankan untuk gaji, bantuan untuk membuat spanduk saja sulitnya,” ungkapnya. Lanjut Ibnu, untung ada perhatian dari para pengunjung yang memberikan sumbangan secara sukarela. “Upah lelah diterima ketika Bunga Rafflesia mulai mekar. 10 hari menjaga Bunga Rafflesia mekar, saat itulah pengunjung biasanya memberikan sumbangan,” tutunya. Begitu juga keterangan penjaga lainnya, Gusti Randa. Dijelaskannya, pengunjung yang datang banyak saat moment liburan. Ketika liburan biasanya pengunjung lebih banyak melihat dan sumbangan terkumpul juga lebih banyak. “Kami berharap Pemda memikirkan nasib anggota PPRR,” harap Gusti.(111)

Tags :
Kategori :

Terkait