Pakai Seragam Sekolah, Pelajar Dilarang Main di Warnet

KOTA MANNA, BE – Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Bengkulu Selatan(BS), Minarman SH melalui Sekretarisnya, Drs Azen House sangat menyayangkan adanya pelajar yang tertangkap nonton video porno saat jam pelajaran di warung internet  (Warnet). Seharusnya, sambung Azen, agar pelajar di BS tidak terjebak dalam pergaulan bebas, maka pendidikan bukan hanya dilakukan di sekolah. Namun masyarakat BS pun  dapat ikut berperan membantu pendidikan  bagi pelajar.  “Tugas membentuk pelajar yang baik bukan hanya sekolah dan orang tua, namun masyarakat juga harus ikut berperan seperti petugas warnet yang harus melarang pelajar pakaian sekolah masuk warnet,” katanya. Tidak hanya itu, petugas warnet pun diharapkan  dapat mengawasi pengunjung warnetnya. Para petugas dapat meningatkan agar pengunjung terutama kalangan anak-anak untuk tidak membuka situs forno di warnet. “Saya memberikan apresiasi atas kerja Satpol PP yang menangjap pelajar nonton video forno di warnet saat jam pelajar, itu bukti jika pelajar ini bolos sekolah. Kedepannya saya minta juga pemilik warnet lebih selektif menerima pengunjung,” ucapnya. Tidak hanya warnet, Azen House pun mengingatkan pihak sekolah agar dapat lebih ketat dalam  pendidikan. Pihak sekolah dapat memfungsikan secara maksimal satpam yang ada di sekolah tersebut serta guru piket. Dengan begitu akan diketahui siswanya yang ke luar sekolah saat jam belajar.  Dengan begitu dipastikan tidak akan ada siswa yang bolos saat belajar. “Pihak sekolah juga harus memaksimalkan fungsi guru piket dan satpam agar tidak ada siswa yang bolos saat jam belajar, jika ada yang bolos apa lagi kedapatan sedang keluyuan diwarnet atau ditempat lain, untuk diberikan sanksi agar ke depannya tidak mengulangi perbuatan serupa,” demikan Azen House. Sebelumnya,  Rabu (20/8) satpol PP BS mengelar razia pelajar bolos. Alhasil satpol PP mampu menangkap bebeapa pelajar yang bolos, bahkan diantara mereka ada yang tertangkap saat asyik nonton video forno di warnet. Mereka pun kemudian diberikan pembinaan dengan cara dinasehati lalu membuat surat pernyataan tidak akan bolos lagi dan mengulangi perbuatan serupa. (369)