Sungai Rindu Hati Tercemar

Sabtu 02-08-2014,13:20 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

TABA PENANJUNG, BE - Mantan kepala Desa Surau  Kecamatan Taba Penanjung, Hadirin (59), menilai tidak ada keseriusan pemerintan daerah dan dinas terkait untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan. Seperti aliran sungai Rindu Hati yang melintasi desa tersebut, tercemar sejak tahun 1983. Mulanya air murni dan bisa langsung dikonsumsi warga, sekarang berubah warna menjadi coklat. \"Kenyataannya, Sungai Rindu Hati ini memang sudah sejak lama tercemar,\" ujarnya. Hadirin menerangkan, sejak tambang batubara mulai beraktivitas di atas bukit ulu sungai Rindu Hati. Habitat dalam sungai Rindu Hati ditemukan banyak mati, seperti ikan, belut dan berbagai binatang yang lainnya. “Warga juga tidak berani konsumsi air Rindu Hati, takut gatal. Pernah anak-anak minum air coklat itu, langsung sakit meradang,” jelasnya. Menurutnya, tercemarnya Sungai Rindu Hati sebagai bukti pengerusakan yang dilakukan perusahaan tambang. Selain itu lahan di atas bukit banyak dibongkar dan dirusak dengan bahan peledak. Batubara merupakan kekayaan Benteng diambil perusahaan dan investor, sementara masyakat menonton. “Perusahaan yang kaya, masyarakat Benteng hidup melarat,” katanya. Diterangkannya,  sejak beroperasi perusahaan tambang di Benteng, terjadinya kesenjangan sosial di masyarakat. Desa Surau yang memiliki lahan batubara menikmati hasil limbah batubara, dengan berbagai resiko dan ditangkap aparat hukum. “Kami warga sudah tidak ada lahan lagi, sudah banyak dijadikan HGU oleh pemerintah. Kami hanya mengumpulkan limbah di sungai-sungai,” tukasnya. Dengan demikian sambung Hadirin, pengrusakan lingkungan alam harus disikapi dengan tegas. Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan instansi terkait diminta menjalankan tugasnya dengan profesional tanpa ada kepentingan tertentu. “Jangan sampai masyarakat sakit di atas kesenangan pihak lain. Pemerintah dan dinas terkait harus memikirkan masyarakat banyak,” imbuhnya. Sementara itu, Kabid Pencemaran Lingkungan BLH Benteng, Pino mengaku akan berusah bantu mengatasi keluhan masyarakat. Terutama soal pencemaran lingkungan di masyarakat, baik sungai maupun udara. \" Jabatan sebagai PNS ini yang akan menjadi taruhannya,\" tutupnya.(111)

Tags :
Kategori :

Terkait