” Kita pertanyakan pabrik es yang dibangun beberapa tahun lalu kenapa tidak juga berfungsi. Percuma dibangun jika tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya para nelayan di wilayah Teramang Jaya dan sekitarnya,” tegas Ketua Nelayan Pasar Bantal, Kecamatan Teramang Jaya, Munzilin kepada Bengkulu Ekspress, kemarin. Menurutnya, kebutuhan balok es khususnya nelayan diwilayah Kecamatan Teramang Jaya, mencapai 500 balok/hari.
Berat balok es 70 kg/batang. Belum lagi, kebutuhan balok es bagi nelayan di wilayah pesisir lainnya. Seperti di Kecamatan Ipuh, Kota Mukomuko, Air Rami dan sekitarnya. Kebutuhan balok es khususnya nelayan di Kecamatan Teramang Jaya, terpaksa membeli dan mendatangkan balok es dari Kota Bengkulu.
Harganya mencapai Rp 28 ribu/batang sampai di Bantal, Teramang Jaya. “ Harga itu masih ditangan toke. Belum lagi dijula kepada nelayan. Yang membutuhkan balok es secukupnya. Sehingga hasil tangkapan tetap segar untuk dua hingga tiga hari kedepan,” bebernya.
Dia mengharapkan uang rakyat yang telah digunakan untuk bangunan itu supaya diaktifkan. Dengan harapan kebutuhan balok es bagi nelayan terpenuhi. Yang tentunya akan memberikan keuntungan positif bagi nelayan. Diantaranya harga lebih murah dan biaya transportasi yang dikeluarkan lebih rendah. Karena tidak perlu lagi mengeluarkan biaya lebih besar.
Seperti harus menyewa mobil truk untuk kapasitas banyak dan lainnya. “ Percuma pabrik itu dibangun. Jika tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya,” pungkas Munzilin. (900)