BENGKULU, BE- Sedikitnya tiga personil dari inpektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan kebudayaan RI turun memantau pelaksanaan pelatihan implementasi kurikulum 2013 di provinsi Bengkulu. Pemantauan dilakukan secara acak ditiga lokasi, yakni kota Bengkulu, Seluma dan Bengkulu Utara. Secara persentase, antusias guru dalam mengikuti pelatihan implementasi Kurikulum 2013 sangat tinggi. Antusias guru Bengkulu mengikuti diklat secara nasional masuk urutan ke tiga nasional, dibanding provinsi lain. Hal ini diungkapkan salah satu tim irjen kemendikbud, Eddy Iskandar kepada BE saat di LPMP belum lama ini. \'\'Jika dipersentasekan, beber Eddy, Diklat implementasi K13 Bengkulu sudah mencapai di posisi 81 persen lebih. Tingginya antusias tenaga pendidik itu tak lepas peran dan koordinasi yang dilakukan antara LPMP dengan pihak terkait sangat baik. \"Walau hanya di SMS saja, para guru sudah berdatangan mengikuti pelatihan ini, padahal saat ini masa liburan,\" cetusnya. Seraya menambahkan walau masih ditemukan sebaran areal tempat pelatihan sulit terjangkau transportasi misalnya di kawasan Putri hijau, namun semangat mereka tinggi. Dengan suksesnya diklat Implementasi ini, ia berharap pelaksanaan Implementasi K13 pada tahun ajaran 2013 dapat berjalan dengan baik. Masih dikatakan Eddy, selain Bengkulu masih ada empat provinsi yang menjadi target Irjen kemendikbud dalam pemantauan K13 nanti. \"Ada lima provinsi di sumatera yang dipantau oleh Irjend kemendikbud, yakni Bengkulu, Jambi,Babel, Sumsel, Sumbar. Pemantauan inipun dilakukan di 27 provinsi se- Indonesia. Alhamdulillah, apa yang telah kita lakukan pengawasan dari awal dilakukanya diklat guru terhadap implementasi itu, hasilnya memuaskan,\" tandasnya. Disisi lain, Kepala LPMP Bengkulu, Saadah Ridwan MPd sangat bersyukur, atas apa yang dikerjakan selama ini diakui ditingkat nasional. Menurutnya, ini membuktikan kinerja yang dijalin bersama pemerintah daerah berjalan baik. Kedatangan pemantau dari pusat, itu ingin melihat langsung proses pelaksanaan diklat implementasi k13, kepada tenaga pendidik. Karena merekalah yang menjadi ujung tombak dalam proses kegiatan belajar mengajar, jangan sampai saat tahun ajaran baru tiba, guru tidak siap sama sekali. \"Mereka memantau bagaimana proses pelatihan para guru saat didalam kelas, bahan ajar seperti modul, buku pelatihan, dan lokasi jarak tempuh, \" katanya seraya menyebutkan untuk tahun ini pelatihan K13 lebih difokuskan ke sekolah. Dalam implementasi K13, terang Saadah tidak semua berjalan lancar, terlebih memang ada kawasan yang sulit terjangkau. Masih ditemukan kendala di lapangan, yakni jarak, instalasi listrik serta jaringan internet yang tidak ada. Akibatnya saat operator di desa mau mengupload data, harus keluar menuju kawasan perkotaan. \"Bahkan saat di Seluma, saking sulitnya jaringan internset, salah satu operator harus manjat pohon untuk bisa mengupload data. Meskipun begitu kita senang dengan target 14 ribuan guru yang harus didiklat saat ini sudah sebanyak 10.718 guru yang telah berhasil dilatih,\'\' tandasnya. (247)
Diklat K3 Bengkulu 3 Nasional
Rabu 09-07-2014,22:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :