Diklat K3 Bengkulu 3 Nasional

Rabu 09-07-2014,22:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

  BENGKULU, BE- Sedikitnya tiga personil dari inpektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan kebudayaan  RI turun memantau pelaksanaan pelatihan implementasi kurikulum 2013 di provinsi Bengkulu. Pemantauan dilakukan secara acak ditiga lokasi, yakni kota Bengkulu, Seluma dan Bengkulu Utara. Secara persentase, antusias guru dalam mengikuti pelatihan implementasi Kurikulum 2013 sangat tinggi. Antusias guru Bengkulu mengikuti diklat secara nasional masuk urutan ke tiga nasional, dibanding provinsi lain. Hal ini diungkapkan salah satu tim irjen kemendikbud, Eddy Iskandar kepada BE saat di LPMP belum lama ini. \'\'Jika dipersentasekan, beber Eddy, Diklat implementasi K13  Bengkulu sudah mencapai di posisi 81 persen lebih. Tingginya antusias tenaga pendidik itu tak lepas peran dan  koordinasi yang dilakukan antara LPMP dengan  pihak terkait sangat baik. \"Walau hanya di SMS saja, para guru sudah berdatangan mengikuti pelatihan ini, padahal saat ini masa liburan,\" cetusnya. Seraya menambahkan walau masih ditemukan  sebaran areal  tempat pelatihan  sulit terjangkau transportasi misalnya di kawasan Putri hijau, namun semangat mereka tinggi. Dengan suksesnya diklat Implementasi ini, ia berharap  pelaksanaan Implementasi K13 pada tahun ajaran 2013  dapat berjalan dengan baik. Masih dikatakan Eddy, selain Bengkulu  masih ada empat provinsi yang menjadi target  Irjen kemendikbud dalam pemantauan  K13 nanti. \"Ada lima provinsi di sumatera yang dipantau oleh Irjend kemendikbud, yakni  Bengkulu, Jambi,Babel, Sumsel, Sumbar. Pemantauan inipun dilakukan di 27 provinsi se- Indonesia. Alhamdulillah, apa yang telah kita lakukan pengawasan dari awal dilakukanya diklat  guru terhadap implementasi itu, hasilnya memuaskan,\" tandasnya. Disisi lain, Kepala LPMP Bengkulu, Saadah Ridwan MPd sangat bersyukur, atas apa yang dikerjakan selama ini diakui ditingkat nasional. Menurutnya, ini membuktikan kinerja yang dijalin bersama  pemerintah daerah berjalan baik. Kedatangan  pemantau dari pusat, itu ingin melihat langsung proses pelaksanaan diklat implementasi k13, kepada tenaga pendidik. Karena merekalah yang  menjadi ujung tombak dalam proses kegiatan belajar mengajar, jangan sampai  saat tahun ajaran baru tiba, guru tidak siap sama sekali. \"Mereka memantau bagaimana proses pelatihan para guru saat didalam kelas, bahan ajar seperti modul, buku pelatihan, dan lokasi jarak tempuh, \" katanya seraya menyebutkan untuk tahun ini pelatihan K13 lebih difokuskan ke sekolah. Dalam implementasi K13, terang Saadah tidak semua berjalan lancar, terlebih memang ada kawasan yang sulit terjangkau. Masih ditemukan kendala di lapangan, yakni jarak, instalasi listrik serta jaringan internet yang tidak ada. Akibatnya saat operator di desa mau mengupload data, harus keluar  menuju kawasan perkotaan. \"Bahkan saat di Seluma, saking sulitnya jaringan internset, salah satu operator harus manjat pohon untuk bisa mengupload data. Meskipun begitu kita senang dengan target  14 ribuan guru yang harus didiklat saat ini sudah sebanyak 10.718 guru yang telah berhasil dilatih,\'\' tandasnya. (247) 

Tags :
Kategori :

Terkait