BENGKULU, BE- Organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) kota Bengkulu, turut serta dalam memantau proses pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) kota Bengkulu. Tak ayal, banyaknya keluhan sejumlah walimurid atas proses penyelenggerakaan PPDB online tingkat SMA pun sampai pula ke organisasi yang menaungi para guru tersebut. Keluhan itu mulai dari soal penggunaan PIN, pemilihan sekolah, dan banyak lagi. Diharapkan keluhan itu dapat diminimalisir pada proses PPDB tingkat SMP dan SMK mendatang. \"PGRI tidak membuka posko pengaduan PPDB, tapi kita turut memantau proses PPDB,\" tegas ketua PGRI kota Bengkulu, Muktarimin SPd pada BE saat di kantor Dinas Dikbud, kemarin. Dibeberkan Muktarimin beberapa keluhan yang disampaikan walimurid seperti, siswa yang tidak memahami memilih sekolah tujuan yang disediakan lima pilihan, yakni tiga negeri dan swasta. Salah satu siswa misalnya memiliki nem sebesar 28,00, ia memilih tiga sekolah namun secara acak, misalnya pilihan pertama SMAN 10, namun pilihan kedua SMAN 2 dan SMAN 5. Pilihan seperti ini dalam sistem akan ditola. \"Sistem itu akan memilih dari ranting tertinggi ke rendah,\" katanya. Kesalahan dalam memilih ranking sekolah pun berdampak terhadap pemilihan sekolah. Untuk itu, ia menyarankan kepada walimurid dalam proses PPDB tingkat SMP dan SMK mendatang untuk tidak buru-buru mendaftar. Namun, tetap memantau pendaftaran di masing-masing sekolah yang dituju. Dalam proses PPDB online ini dibutuhkan kejelian pendaftar, terlebih mereka yang memiliki nilai pas-pasan. Disarankan pendaftaran dapat dilakukan saat mendekati penutupan, disana kita sudah memiliki gambaran nem berapa yang akan diterima, dan sekolah mana yang berpeluang menerima hasil nem yang dimiliki si anak. Dengan kejelian ini, maka siswa dapat diterima pada sekolah yang menjadi tujuanya. (247)
Keluhan PPDB Sampai ke PGRI
Sabtu 05-07-2014,20:40 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :