Gubernur: Bantuan Tak Dipotong

Kamis 19-06-2014,18:40 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

 

MUKOMUKO, BE– Dalam peningkatan ketahanan pangan, Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP), telah memberikan bantuan Rp 3 juta /kelompok kepada 26 kelompok yang tersebar di sejumlah desa dan kecamatan di wilayah Kabupaten Mukomuko. Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah SAg menyampaikan, dalam bantuan itu tidak ada pemotongan sepersen pun. Baik itu dana yang dikucurkan dari APBN maupun APBD Provinsi hingga membawa atas nama Gubernur. “Saya pastikan tidak ada pemotongan. Jikalau ada, silakan langsung melapor kepada saya. Oknum pejabat yang melakukan hal tersebut dipastikan akan ada evaluasi,” tegasnya. Gubernur mengajak kepada seluruh masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan yang kosong untuk ditanam tanaman yang bermanfaat. Ini disampaikan supaya ketahanan pangan tetap terjamin dan meringankan ekonomi rumah tangga. “Jika lahan pekarangan dimanfaatkan. Paling tidak mengurangi cost. Warga hanya membeli ikan asin dan ayam sedangkan sayur mayur dan lainnya sudah ada dengan hasil dari pemanfataan lahan pekarangan yang ada tersebut,” demikian Gubernur. Bupati Mukomuko, Ichwan Yunus sangat mendukung dengan adanya bantuan dari Provinsi khususnya dibidang ketahanan pangan. Pihaknya siap membantu untuk mensukseskan program tersebut. Diantaranya dengan cara menurunkan tenaga penyuluh. Mulai dari membimbing dalam persiapan lahan hingga panen. Sehingga tanaman ketahanan pangan itu dapat berjalan baik dan berhasil. “Program ini bagus dan harus diikuti oleh masyarakat Mukomuko, yang tersebar di ratusan desa,” kata Ichwan. Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, H Muslih Z menyampaikan, jajarannya telah menjalankan program itu untuk 26 kelompok yang merupakan binaan BKP Provinsi. Diketahui dalam program itu ada yang masih berjalan dengan hasil yang bagus dan ada pula yang telah bubar atau tidak melanjutkan. Program pemanfaatan pekarangan yang ditanam tanaman ketahanan pangan ini merupakan percontohan. Tidak menutup kemungkinan program ini akan dikembangkan ke desa- desa lainnya. Karena pemanfaatan lahan pekarangan sangat memberikan hal positif. Seperti penambahan perekonomian keluarga. Ditanya dengan ditolaknya program beras miskin (Raskin) oleh Pemda Mukomuko, jawab Muslih, tidak menjadi masalah. Asalkan kebutuhan pangan selalu tersedia. “Kita harapkan dalam pemanfaataan lahan pekarangan terus digalakkan,” harapnya. Ketua kelompok wanita tani maju bersama desa Pondok Lunang, Kecamatan Air Dikit, Zuliani menyampaikan, program dari Pemprov Bengkulu, sangat membantu khususnya untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Sejak bantuan dan binaan diberikan sejak Oktober 2013 lalu, kata Zuliani, sudah banyak manfaat positif dan menguntungkan. Biasanya ibu rumah tangga harus membeli sayuran hingga harus mengeluarkan uang Rp 50 ribu/hari. Namun, sejak program itu ada hanya mengeluarkan uang sekitar Rp 10 hingga 15 ribu/hari. Yang diperuntukkan membeli kebutuhan lainnya. “Hasil tanaman pangan ini tak hanya dikonsumsi sendiri, melainkan sudah ada yang dijual,” tutupnya. (900)

Tags :
Kategori :

Terkait