BINTUHAN,BE-Semenjak beberapa bulan terakhir ini, keberadaan pupuk semakin langka. Hal ini membuat para petani di sejumlah wilayah Kabupaten Kaur makin menjerit. Pasalnya dikhawatirkan peningkatan produksi padi akan terhambat. “Saat ini warga banyak yang kecewa, karena memasuki musim tanam ini pukuk langka. Mareka takut kalau terus terjadi seperti ini akan menghambat pertumbuhan padi mereka,”ujar Kepala Desa Cucupan Mardi, sekaligus sebagai pengecer resmi pupuk di Kecamatan Tetap, Kabupaten Kaur, kemarin. Dikatakanya, untuk pupuk yang dipasok selama 6 bulan satu kali ini berjumlah 20 ton. Pupuk yang dipasok yakni urea, TSP dan Phonska, dengan jumlah pasokan pupuk yang sediki ini tentu belum mencukupi kebutuhan warga. “Karena mayoritas warga di sini petani, dan mereka kebanyakan memakai pupuk urea, tapi sekarang ini pupuk itu sedang langka,”ujarnya. Hal senada juga disampaikan Yanto (41) petani sawah warga Kecamatan Kaur Selatan, akibat kelankaan pupuk ini membuat hasil panen padi mereka akan mengalami penurunan. Juga saat pupuk bersubsidi langka, otomatis harga pupuk yang lainnya bertambah mahal. “Karena kalau tidak dipupuk secara teratur hasil panennya nanti tidak akan baik, karena padi ini tergantung dengan perawatanya. Kalau perawatanya baik, hasilnya juga baik,”ujarnya. Sementara, itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kaur Ir Defrial MAP, membenarkan jika terjadi kelangkaan pupuk di beberapa wilayah Kabupaten Kaur. Pihaknya juga belum mengetahui secara pasti penyebab kelangkahan pupuk bersubsi tersebut. “Memang untuk minggu-minggu terakhir ini pupuk langkah, dan akan kita upayahkan untuk mengatasi kelangkahan ini. Mudah-mudahan dalam minggu ini pendistribusian pupuk masuk ke Kaur,”jelasnya.(618)
Pupuk Langka, Petani Menjerit
Senin 02-06-2014,21:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :