Bupati: Selesaikan Masalah Tanpa Anarkis

Jumat 30-05-2014,17:20 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

MUKOMUKO, BE – Bupati Mukomuko, Ichwan Yunus memberikan apresiasi kepada masyarakatnya khususnya dalam mencari solusi untuk menyelesaikan suatu persoalan , tanpa ada tindakan anarkis. “ Sumpah racun yang telah dilakukan dan melibatkan pihak – pihak  terkait sah –sah saja dilakukan. Ditambah lagi atas kesepakatan bersama masyarakat banyak,” kata Ichwan. Sumpah racun dilakukan untuk membuktikan benar atau tidaknya dalam persoalan itu, yang informasinya warga di pesisir pantai Koto Jaya, kata Ichwan, yang  diduga terkena racun  hingga ada warga yang telah muntah darah. Meskipun persoalan itu tengah dilakukan  langkah lebih lanjut untuk mengetahui siapa saja oknum yang melakukan hal itu.  “ Dari laporan yang saya terima dari Camat Kota Mukomuko, diduga yang  membawa racun itu oknum dari luar daerah.  Untuk membuktikan kecurigaan itu pun cukup tepat dan sah – sah saja diselesaikan secara adat,”  demikian Ichwan. Warga Koto Jaya yang juga sekretaris nelayan Pantai Indah  Mukomuko (PIM), Buyung Sahrial menyampaikan, sumpah racun yang telah dilakukan itu  meskipun  tidak langsung diketahui siapa oknumnya. Tetapi  masih menunggu  informasi lebih lanjut dari orang pintar yang bersangkutan. Warga di pesisir pantai Koto Jaya, merasa puas. Karena indikasi racun yang telah ada korban hingga muntah darah telah diambil sumpah yang dilakukan dengan cara adat. Diketahui sumpah racun massal yang telah dilakukan Senin (26/5) lalu itu melibatkan  tiga rukun tetangga (RT). Sumpah itu merupakan tindak lanjut untuk mengetahui oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab  yang diduga menyebarkan racun dan  menyebabkan beberapa orang di wilayah itu mengalami muntah darah. Diduga racun itu bukan berasal dari makanan atau ikan, tetapi dari orang yang punya ilmu hitam. Untuk membuktikannya digelar sumpah racun.  Dalam ritual yang jarang ditemukan pada zaman modern ini,  setelah diambil sumpah yang dilakukan salah satu orang pintar. Setiap warga wajib menggoyangkan sebatang bambu setinggi empat meter yang ditancapkan di tanah. Jika daun di batang itu jatuh, diduga orang itu pelakunya. Ritual itu merupakan kebiasaan lama warga setempat untuk mencari pelakunya. (900)

Tags :
Kategori :

Terkait