MUKOMUKO, BE – Program integrasi hewan ternak sapi dengan perkebunan kelapa sawit yang dilakukan pemerintah daerah dinilai mengguntungkan petani. Program itu pun mendapat dukungan dari petani sawit. Pasalnya, selain kotoran dari hewan ternak itu dapat difungsikan sebagai pupuk bagi tanaman kelapa sawit. Untuk mendapatkan jumlah pupuk kandang yang banyak, jumlah sapi dalam satu hektar kebun kelapa sawit juga harus banyak. “ Program itu menguntungkan petani. Tidak ada alasan menolak, melainkan sangat mendukung penuh program tersebut,” terang Ketua Gabungan Petani Sawit Kabupaten Mukomuko, Ir Khairul Siregar. Supaya program itu dilakukan semaksimal mungkin dan benar – benar diprioritaskan supaya disalurkan kepada petani sawit yang punya kebun maksimal dua hektar. “ Kalau yang dibantu itu yang punya kebun diataa lima hektar tidak tepat sasaran. Yang tepat itu yang hanya punya kebun dua hektar,” katanya. Khairul pun memprediksikan program itu ada kendala. Yakni atas keterbasan jumlah sapi bantuan yang disalurkan kepada petani. Setelah penyaluran juga harus benar – benar dilakukan pengawasan yang ketat. Untuk menghindari hal – hal yang tak diinginkan. Contohnya sapi baru saja diberikan, malah dijual oleh oknum petani dan lainnya. Pemerintah juga diharapkan tetap fokus menerapkan program tersebut secara bertahap hingga semua petani sawit mendapatkan bantuan sapi baik hibah maupun sistem bergulir.“ Harus benar – benar tepat sasaran dan skala prioritas. Karena saat ini perkebunan kelapa sawit milik rakyat mencapai puluhan ribu hektar,” ingatnya. (900)
Integrasi Ternak-Sawit Untungkan Petani
Rabu 28-05-2014,18:40 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :