BENGKULU, BE- Koordinator pengawas dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) RI, Prof.Dr rer.nat Gunawan Indrayanto, mengungngkapkan gandanya naskah ujian nasional tingkat SMP pada mata pelajaran SMP, pada hari pertama dikarenakan revisi naskah UN. Diduga karena adanya nama Joko Widodo (Jokowi) pada pelaksanaan UN jenjang SMA beberapa waktu lalu. Agar tidak terulang kembali pada polemik soal UN Jokowi seperti pada UN jenjang SMP. Akhirnya, panitia UN melalui percetakan memutuskan merevisi soal ujian bahasa Indonesia itu, yang diduga memiliki multitafsir tentang tokoh nasional. Soal yang menimbulkan multitafsir itupun sudah diganti. Pergantian soal itu, dengan cara di dalam amplop soal dibagi dalam dua bagian yang terpisah. Pada bagian naskah soal yang pertama (bersampul) memiliki soal pilihan ganda dengan nomor urut 13-38 dan naskah yang kedua tidak bersampul memiliki soal pilihan ganda dengan nomor urut 1-12. Petunjuknya sangat jelas dan tidak membigungkan peserta ujian,selain itu setiap amplop itu ada petunjuknya. \"Hak untuk mengganti itu menjadi hak panitia pusat, dan itu telah dilakukan, \" bebernya Kenapa tidak ditarik saja sesuai intruksi Mendikbud saat itu, menjawab hal itu, Dosen Farmasi Universitas Airalngga itu menegaskan, untuk melakukan penarikan sangat sulit dilakukan berkaitan dengan mepetnya masa penyusunan ulang naskah, serta pendistribusian soal. Terlebih pelaksanaan ujian nasional sudah dekat. \"Namun, dengan menggantikan soal yang diduga multitafsir lebih awal itu lebih baik, dan ini sudah dilakukan,dan disetiap soal diberikan petunjuknya pada setiap amplop naskah soal, \" imbuhnya . Ditegaskan Gunawan, soalnya tidak salah, hanya multitafsir sehingga tergantung yang menafsirkan. Ditambahkanya, soal UN sudah dibuat sejak juli 2013 lalu, kemudian proses pembuatan soal dari Puspendik sangat ketat aturannya. Kemudian BSNP mereview seterusnya, namun tidak seluruhnya direview, yang melakukan review adalah para dosen dari perguruan tinggi. \"Dari soal SMA itu, tokoh nasional bukan hanya gubernur DKI Jakarta, tapi ada Agnes Monica, Iwan Fals, dan tidak ada yang mempermasalahkan, \" bebernya. Hal yang sama diungkapkan Ketua Panitia UN provinsi Bengkulu, R Wahyu DP. Ia mengaku tidak mengetahui adanya naskah soal yang ganda, ia baru mengetahui setelah soal itu digunakan saat pelaksanaan UN dimulai. \"Soal itu kita terima dari percetakan, dan tidak dibongkar dan masih menjadi dokumen negara,\" ungkap Wahyu. Panitia UN provinsi Bengkulu mengaku tidak berani membongkar dokumen negara soal UN tersebut. Sebab, selain bisa dituding membocorkan rahasia negara, juga terkendala waktu. \"Sangat tidak mungkin untuk menarik soal atau membongkar soal untuk digantikan yang baru,\" cetusnya. Untuk itu naskah ganda itu murni dari percetakan, tandasnya. Disisi lain, hingga hari kedua pelaksanaan UN di Bengkulu lancar. Hal ini, seperti diungkapkan Kepsek SMPN 9 kota Bengkulu, Lianova MTPd. Menurutnya, pelaksanaan UN selama dua hari disekolahnya berjalan lancar dan tidak ditemukan kendala berarti, dari 131 peserta yang terdaftar seluruhnya hadir. Ia berharap pelaksanaan un hinngga dua hari kedepan dapat berjalan lancar dan hasilnya seluruh siswa dapat lulus seratus persen. Lancarnya pelaksanaan UN itupun dibenarkan koordinator BSNP, Prof. Dr rer.nat Gunawan Indrayanto \"Pelaksanaan ujian nasional jenjang SMP di provinsi Bengkulu berjalan lancar, baik untuk hari pertama dan dihari kedua,\" katanya. Meski ditemukan kekurangan jumlah soal namun tidak berakibat fatal, dan itu hanya nol persen saja. \'\'Lancarnya pelaksanaan UN di Bengkulu cukup baik, dan memenuhi POS UN,serta tidak ada masalah apa-apa, walau ada terjadi kekurangan soal masih ditoleransi, dan kita berharap pelaksanaan UN hingga hari terakhir berjalan lancar, \" harapnya. (247)
Soal Ganda Karena Direvisi
Rabu 07-05-2014,21:40 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :