BENGKULU, BE- Jumlah peserta UN jenjang SMP tercatat sebanyak, 29.894 orang. Namun, dari jumlah itu sebanyak 318 orang tercatat tidak mengikuti UN pada Senin (5/5) lalu. Jumlah peserta yang tidak hadir terbanyak di kota Bengkulu sebanyak 57 orang, dan terendah Rejang Lebong sebanyak 12 orang (lihat grafis) Ketua panitia UN provinsi Bengkulu, R Wahyu DP saat dikonfirmasi 318 peserta yang tidak hadir diketahui sakit dan \\dinyatakan Drop Out (DO), namun terbanyak DO. Penyebab DO karena mereka terkendala dengan ekonomi serta tidak adanya keinginan siswa untuk mengikuti ujian nasional. Ketidakhadiran siswa disebabkan berbagai alasan seperti sakit, faktor ekonomi atau memang tidak ingin sekolah lagi. Namun terbanyak karena faktor ekonomi sehingga menyebabkan anak tidak sekolah lagi. Seperti biasanya, siswa yang tidak ikut UN utama, diberikan waktu mengikuti UN susulan yang akan dilaksanakan pada 12-16 Mei 2014 mendatang. Untuk bisa mengikuti UN susulan itu, siswa harus memiliki surat keterangan, misalnya sakit harus menunjukkan surat dari dokter. “Biasanya pula jumlah siswa yang ikut UN susulan tidak banyak,\'katanya. Un susulan Pada hari pertama yang diujikan mata pelajaran bahasa Indonesia, hari kedua Matematika dan hari terakhir IPA. Disisi lain, Sekretaris Dikbud kota Bengkulu, Ir Matriyani Amran MPd menuturkan, jumlah peserta ujian di kota Bengkulu yang tidak hadir dihari kedua berkurang, dari sebelumnya 59 orang rincianya 50 DO dan 9 siswa sakit. Untuk hari kedua, 3 orang yang sakit telah masuk dan mengikuti UN. Mereka yang DO, dinyatakan tidak lulus dalam Ujian nasional, tandasnya. Pemindai LJUN Pemindaian UN SMP berbeda dengan jenjang SMA sederajat, jika SMA dilakukan di Unib, maka pemindaian Lembar jawaban UN (LJUN) SMP sederajat dilakukan di Dispendik provinsi Bengkulu. Ketua Panitia UN Provinsi Bengkulu, R Wahyu DP, Seluruh LJUN SMP sederajat dipindai di Dispendik provinsi, LJUN kabupaten terakhir diterima pada pukul 22.00 WIB dari Kabupaten Mukomuko, sedangkan Paket B rata-rata diterima pagi tadi karena, pelaksanaan UN rata-rata berakhir pada pukul 18.30 WIB. Proses pemindaian itu Dispendik menyiapkan enam tenaga pemindai. Tim pemindai dibagi dalam dua, yakni tim pemberkasan yang bertugas untuk menerima, menghitung LJUN dari kabupaten, yang kemudian diserahkan pada tim pemindai. Proses pemindaian dilakukan steril, dengan penjagaan ketat dari aparat kepolisian. Untuk mempercepat proses pemindai, Dispendik menyediakan empat mesin pemindai, jenis Scaner image, dan mesin UMR. Proses pemindaian pun mulai bekerja tadi malam, dimulai dari kota Bengkulu dan seluma,satu kabupaten dibutuhkan waktu 1-3 hari. Diharapkan tim pemindai akan bekerja secepatnya agar proses pemindaian bisa selesai tepat waktu.Berdasarkan pengalaman tim pemindai kerap bekerja hingga subuh untuk menyelesaikan pemindaian sebelum batas waktu yang ditentukan, tandasnya. (247)
318 siswa Tidak Hadir
Rabu 07-05-2014,21:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :