MUKOMUKO, BE – Jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, mulai melakukan pendataan masyarakat yang buta aksara. Mulai dari usia pelajar hingga lanjut usia yang tersebar di seluruh daerah. Hal itu bertujuan agar masyarakat khususnya usia pelajar, tidak ada yang putus sekolah dan bisa membaca. “ Kita berusaha semaksimal mungkin, supaya masyarakat didaerah ini bebas dari buta aksara,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dra Nurhasni MPd. Petugas pendataan telah diturunkan di 15 kecamatan. Dari hasil pendataan itu, nantinya akan dikelompokkan mulai dari usia pelajar tingkat SD, SLTP, SLTA sederajat hingga usia diatas 22 tahun. Kelompok – kelompok itu nantinya akan diberikan pelajaran di PKBM - PKBM yang ada dan akan diikut sertakan dalam ujian paket. “ Mulai dari paket A hingga C akan dibimbing dan diberi pelatihan oleh PKBM – PKBM,” paparnya. Kegiatan itu dilakukan, lanjut Nurhasni, selain untuk membebaskan masyarakat dari buta aksara. Anak –anak usia pelajar tetap mendapatkan pendidikan dan mendapatkan ijazah. Meskipun ijazah paket, kata Nurhasni, dapat dipergunakan sama dengan ijazah pelajar yang sekolah reguler. “ Tidak ada masalah dengan ijazah reguler maupun paket. Ijazah itu nantinya bisa digunakan orang yang bersangkutan. Seperti ingin sekolah lebih tinggi lagi , melamar pekerjaan dan keperluan lainnya,” bebernya. Ditanya sejauh ini berapa jumlah masyarakat yang buta aksara. Nurhasni belum dapat membeberkan lebih jauh. Karena masih dalam pendataan, untuk usia 22 tahun keatas mencapai 5 persen dari total jumlah penduduk ratusan ribu khususnya dihitung dari usia diatas 22 tahun. (900)
Target Bebas Buta Aksara
Kamis 27-03-2014,18:52 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :