10 CPNS K2 Bermasalah

Rabu 26-03-2014,18:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

MUKOMUKO, BE – Pemda Mukomuko, hingga kemarin (25/3) belum menyampaikan berkas 178 honorer K2 yang telah dinyatakan lulus CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) beberapa waktu lalu ke Badan Kepegawaian Negara (BKN). Pasalnya, Bupati Mukomuko, Ichwan Yunus belum menandatangani surat pertanggung jawaban mutlak, yang menerangkan ratusan honorer K2 itu benar atau tidaknya mulai bertugas 1 Januari 2005, berdasarkan PP 48 tahun 2005 yang diperbaharui PP 56 tahun 2012 tentang tenaga honorer K2. Surat pertanggung jawaban itu harus diteken Bupati. Karena dari 178 honor yang lulus CPNS itu, ada sekitar 10 honorer diduga bermasalah. “ \'\'Ya, sebanyak 10 honorer K2 diduga bermasalah,” demikian Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten, Jaskani SPd MSi dan Sekretaris Sri Utami SPd melalui Kabid Data dan Pengembangan Pegawai, Edy Suntono saat dikonfirmasi BE kemarin. Dugaan itu diantaranya, honorer tersebut dalam menjalankan tugasnya terputus dan terindikasi adanya pelanggaran lainnya. Permasalahan itu pun telah ditindak lanjuti oleh tim dan tengah dilakukan verifikasi. Belum ditandatangani surat yang dimaksud, kata Edy, dikarenakan Pemda Mukomuko, sangat berhati  -  hati. Ini dilakukan supaya informasi yang disampaikan masyarakat bahwa 10 CPNS itu bermasalah menjadi jelas dan diketahui dengan pasti kebenaran atau tidaknya. Jika dari hasil verifikasi tim nantinya, sepuluh orang honorer itu benar – benar terbukti bermasalah. Dipastikan tidak akan keluar NIP nya dan tidak menutup kemungkinan jika ditemukan bukti pemalsuan data yang bersangkutan pun bisa dipidana. “Dari awal kita sudah mewanti. Walupun honorer itu lulus. Jika terbukti melakukan tindakan – tindakan yang melanggar. Selain dibatalkan sebagai CPNS juga bisa dipidana,” bebernya. Dari 178 honorer yang lulus itu, untuk sementara hanya 10 honorer yang hingga saat ini masih dilakukan verifikasi oleh tim. Delapan dari tenaga guru dan 2 tenaga teknis. “Kita tidak bisa membeberkan lebih jauh. Saat ini masih dilakukan verifikasi dan tim tengah bekerja,” demikian Edy. (900)

Tags :
Kategori :

Terkait