Jatah Solar Nelayan Bantal Dikurangi?

Kamis 13-03-2014,12:30 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

TERAMANG JAYA, BE – Ratusan nelayan Pasar Bantal, Kecamatan Teramang Jaya, mengeluhkan oknum pengusaha berinisial N warga setempat, yang mendistribusian bahan bakar minyak (BBM) jenis solar kepada nelayan untuk melaut. Pasalnya, solar yang dibeli oleh nelayan itu diduga telah dicurangi, dengan cara mengurangi jumlah liter yang dijual tersebut. “ Kami merasa dirugikan oleh oknum pengusaha tersebut,” ungkap Ketua Nelayan Pasar Bantal, Munzilin kepada Bengkulu Ekspress, kemarin. Dicontohkannya, seharusnya dalam satu jerigen berukuran 35 liter dan isinya seharunsya 35. Namun, kenyataanya jerigen itu hanya berisi sekitara 30 hingga 32 liter. Artinya nelayan telah dirugikan mencapai 3 hingga 5 liter/ jerigen. Menurutnya, solar yang langsung dibeli dari Pertamina Bengkulu itu cukup dan tidak ada masalah. Pasalnya berapapun permintaan nelayan dapat terpenuhi. Dalam satu Minggu, kebutuhan solar itu mencapai 16 ribu liter. “ Kalau dari pihak Pertamina pendistribusian bagus dan sesuai dengan kebutuhan nelayan. Yang merugikan itu adalah pendistribusian oleh oknum pengusaha kepada para nelayan. Jika ini terus dibiarkan para nelayan di wilayahnya tersebut semakin dirugikan,” katanya. Kebutuhan akan bakar minyak untuk nelayan sangat penting. Dimana seluruh kapal mini nelayan dengan kapasitas mesin 3 GT semuanya membutuhkan solar. “ Dalam satu kali melaut. Satu kapal kebutuhan bahan bakar 4 hingga 5 jerigen berukuran 35 liter,” bebernya. Untuk mengantisipasi hal – hal yang tidak diinginkan dan tidak merugikan para nelayan, tambah Munzilin, mengharapkan pemerintah daerah melalui dinas terkait, segera tinjau ulang izin yang telah dikeluarkan kepada oknum pengusaha itu. Selain itu penjualan BBM kepada nelayan diharuskan menggunakan pompa dispenser. Ini dilakukan supaya BBM yang dijual ke nelayan pun tetap sesuai dengan takarannya. “ Selama ini tidak ada masalah. Beberapa bulan terakhir telah terjadi pengurangan serta penjualan BBM itu pun masih menggunakan literan biasa,” demikian Munzilin.(900)

Tags :
Kategori :

Terkait