172 Sekolah Ujicobakan Kurikulum Baru

Sabtu 22-02-2014,20:40 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BINTUHAN, BE - Sedikitnya 172 sekolah yang berada di Kabupaten Kaur mulai menerapkan Kurikulum 2013. Ini dilakukan demi meningkatkan mutu ajar siswa Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). “172 sekolah itu terdiri dari  SD 131 dan SMP 41,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kaur M Daud Abdullah SPd melalui Kabid Dinkis Harlis Pipirman SSos kemarin. Dia mengaku, penerapan kurikulum itu masih sebatas uji coba sehingga dibatasi jumlah sekolahnya. Agar proses dengan sistem kurikulum tersebut, bisa lebih mengerti dan dipahami oleh para penyelenggara, yaitu guru dan siswa. “Resminya diterapkanya bulan Juli 2014 mendatang,”ungkapnya. Selain masih dilakukan terbatas pada sejumlah sekolah, pelaksanaan Kurikulum 2013 juga masih terbatas  pada kelas-kelas awal setiap jenjang pendidikan yang ada. “Pelaksanaanya saat ini masih untuk kelas I  dan  IV. Sedangkan untuk lainnya masih menggunakan sistem Kurikulum Tingkat  Satuan Pendidikan  (KTSP),”terangnya. Harlis menjelaskan dari kurikulum  2013 adalah memacu daya aksi dan kreativitas anak didik, sehingga lebih inovatif. Sekolah dan para pendidik, tidak lagi sebagai seorang super body yang memaksakan sejumlah ramuan sistem pengajaran yang sudah dirancang dalam KTSP seperti pada  sistem kurikulum lama. “Jadi anak didik tidak hanya menuggu dan menerima sajian guru. Akan tetapi juga melahirkan ide dan gagasan baru dalam kegitan belajar mengajar,”ujarnya. Selain kreatif dan inovatif, dalam kurikulum 2013  juga mengembangkan pendidikan karakter, yang juga penting  dan terintegrasi menjadi satu. Seperti pendidikan budi pekerti dan karakter yang diintegrasikan ke semua program studi.  Asumsi dari kurikulum 2013, tidak ada lagi perbedaan antara anak desa atau kota. Yang mana anak di desa cenderung tidak diberikan kesempatan untuk memaksimalkan potensinya. “Maka dari itu, untuk potensi siswa perlu dirangsang dari awal, sejak pendidikan dini,” paparnya. Ditambahkan Harlis, sistem pelaksanaan kurikulum 2013, sudah sejalan dengan format standarisasi materi dan kompetensi dilengkapi panduan buku dan silabus. “Para guru tidak lagi direpotkan bikin silabus, tetapi ada buku panduan yang mengacu juga kepada kompetensi UN. Jadi harus diikuti agar tidak kelaur dari materi UN nantinya,”jelasnya.(618)

Tags :
Kategori :

Terkait