BENGKULU,BE- Jika tidak ada aral melintang hari ini Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu menggelar sosialisasi ujian nasional (UN), yang dipusatkan di hotel Grage Horizon, Kota Bengkulu. Sosialisasi ini dijadwalkan dihadiri Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah, MAg serta sekitar 800 kepala sekolah penyeleggara ujian nasional. Sosialisasi itu untuk membahas tahapan persiapan pelaksanaan ujian nasional.
Ketua Panitia UN provinsi Bengkulu. R Wahyu DP menuturkan
sehari pra sosialisasi itu, Diknas Provinsi telah melakukan koordinasi penyelenggaraan ujian sekolah madrasah dan ujian nasional penyelenggaran UN SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, dan SMK.
Rakor itu dihadiri semua pihak seperti,
LPMP, Kanwil Kemenag, Unib dan Polda.
Koordinasi itu membahas pengaturan jumlah peserta dalam ruang UN, dan keamanan dalam pendistribusian soal UN dan pengawas.
Pengaturan jumlah ruangan hingga saat ini belum diketahui berapa jumlahnya. Karena panitia Diknas provinsi belum menerima Surat Keputusan (SK) dari Diknas Kabupaten/kota atas berapa jumlah sekolah penyelenggara ujian nasional, dan bagaimana pola pendistribusin soal dalam ruangan itu sehingga kepastian itu masih menunggu hasil rapat koordinasi di pusat.
Sementara itu, wakil rektor bidang akademik Unib, Prof. Dr Ir Muhammad Syaiful MS menuturkan Universitas Bengkulu sebagai perguruan tinggi siap bertanggung jawab pada tugas yang ditunjuk sesuai dengan prosedur operasional standar ujian nasional, yakni bidang pengawasan SMA dan SMK. Direncanakan, pengawasan ujian nasional tak beda dengan tahun lalu, dimana satu ruangan akan ada dua orang pengawas. Jumlahnya belum bisa dibeberkan, dan besok kita akan koordinasikan kembali bersama Diknas.
Hal yang sama dikatakan Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Bengkulu, Saadah Ridwan. Ia masih menunggu kejelasan jumlah kelas sekolah penyelenggara UN. Karena ini berpengaruh terhadap anggaran, jangan sampai tidak sesuai dengan anggaran dan malah terkecoh.
Disisi lain, Dir intelkam Polda, Yudi Hermawan siap mengalokasikan jumlah personil keamanan yang dibutuhkan, untuk pengamanan dan pendistribusian.
\"Kami fleksibel saja, intinya bagaimana memberikan pelayanan keamanan sebaik mungkin\", katanya.
Tugas keamanan akan disesuaikan dengan petunjuk teknis tentang pendistribusian dan pengamanan UN. Tugas polisi menyaksikan serah terima bahan soal di provinsi, penggandaan soal dipercetakan. Yudi juga mengingatkan cuaca di provinsi Bengkulu yang kurang kondusif perlu diantisipasi pendistribusian ke daerah, seperti ke Pulau Enggano. Pendistribusian soal UN ke pulau ini perlu menjadi perhatian sejak dini. Jangan sampai siswa di Enggano ketinggalan mengikuti UN, karena pendistribusian soal terkendala cuaca. (247)