Konsumsi Ayam Luar Daerah

Rabu 19-02-2014,14:23 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

MUKOMUKO, BE – Meskipun usia Kabupaten Mukomuko, hampir menginjak 11 tahun. Namun,  masih banyak kebutuhan rakyatnya yang belum bisa terpenuhi dan masih didistribusikan dari luar daerah. Salah satunya adalah ayam potong. Ini dibuktikan para pedagang ayam yang berjualan di wilayah Kota Mukomuko, masih mengambil kebutuhan itu dari Provinsi Sumatera Barat. Para pedagang itu lebih memilih Sumbar daripada Kota Bengkulu. Dikarenakan harganya lebih terjangkau. “Saya mengambil ayam ini dari Sumbar, karena harganya lebih murah dari Bengkulu, yang selisihnya cukup jauh,” ujar Pedagang  Ayam, Mul yang biasa berjualan dipinggir jalan lintas barat (jalinbar) tepatnya di Kecamatan Kota Mukomuko. Dalam satu Minggu, ayam yang didistribusikan mencapai 1 ton lebih.  Ini membuktikan  akan kebutuhan  daging ayam bagi masyarakat Kabupaten Mukomuko dan sekitarnya cukup tinggi. Belum lagi pedagang ayam lainnya. “Bisa saja berton –ton. Saya saja dalam satu Minggu bisa mencapai 1 ton lebih. Namun , untuk seminggu ini sedikit  berkurang dan hanya sekitar 700 kg. Ini dikarenakan dari pihak perusahaan  yang ada  Sumbar itu membatasi. Yang juga dikarenakan mulai kekurangan produksi,” katanya. Dalam penjualan ayam itu, ia bekerjasama dengan salah satu perusahaan yang ada di Sumbar. Sehingga ayam yang dijual itupun tidak ada resiko besar bagi pedagang, seperti rugi besar. “Khusus saya pedagang ayam sudah ada kontrak dengan perusahaan yang mendistribusikan daging ayam . Berapapun kita minta akan didistribusikan asalkan stoknya ada dan ayam tersebut terjamin kesehatan dan kualitasnya. Harga ayam saat ini dijual Rp 34 ribu/kg,” tutupnya.(900)

Tags :
Kategori :

Terkait