Kelompok bersenjata itu diduga tengah melakukan pelatihan terorisme. Namun, saat itu Santoso diduga tidak berada di lokasi baku tembak. \"Memang ada kelompok-kelompok yang melakukan pelatihan di Gunung Biru, Poso Pesisir,\" kata Karo Penmas Polri Brigjen Boy Rafli Amar, Jumat (7/2).
Menurutnya, saat ini baru satu orang tersangka yang sudah teridentifikasi bernama Fandi. Satu lainnya, masih diidentifikasi.
Boy menjelaskan, Mabes Polri akan melibatkan Tim tim Disaster Victim Identification untuk mengetahui data ante mortem maupun post mortem pelaku.
Bahkan, kata Boy, jika diketahui pihak keluarganya, juga akan diambil contoh Deoxyribo Nucleic Acid-nya untuk menentukan jati diri yang sesungguhnya.
Ia juga menambahkan sebenarnya kelompok tersebut sudah teridentifikasi. Namun, mereka selalu berpindah-pindah. \"Mereka mobile mencari posisi yang aman,\" kata Boy.
Karenanya, kemarin kepolisian yang mengetahui informasi itu melakukan patroli mendeteksi keberadaan mereka. \"Dari petunjuk yang didapat, mereka sedang kegiatan pelatihan,\" katanya.
Bahkan, kata Boy dari informasi dan bukti yang didapat diduga mereka juga merakit bom dan senjata api. Menurut Boy, diperkirakan kelompok itu beranggotakan sekitar 10 orang. Hal itu, kata dia, berdasarkan dari perlawanan yang diberikan. \"Diestimasikan 10 orang,\" katanya.
Boy menambahkan dalam baku tembak itu juga tidak ada warga yang disandera kelompok terduga teroris itu. Kendati, saat terdesak dan turun gunung mereka melewati pemukiman warga. \"Iya, tidak ada yang dalam penguasaan mereka,\" ungkapnya. (boy/jpnn)