NAPAL PUTIH, BE - Jajaran Polsek Napal Putih saat ini sedang memburu penjual minyak tanah oplosan, yang kian marak dijual di Kecamatan Napal Putih. Minyak oplosan itu diduga berasal dari Kabupaten Lebong. Penjualan paling besar berada di Desa Gembung. Sayangnya saat dilakukan razia dan oknum penjual minyak oplosan itu sudah tidak berada lagi di desa. \"Kita sudah berkoordinasi dengan Polres Lebong. katanya penjualan minyak itu juga ada di Kabupaten Lebong. Setelah ditelusuri ternyata pelakunya ada didesa Gembung, saat kita hendak melakukan razia belum lama ini ke desa Gembung, pelaku sudah kabur dan diduga razia ini bocor sehingga pelaku berhasil kabur,\" kata Kapolres BU AKBP Ahmad Tarmizi SH melalui Kapolsek Napal Putih Ipda M Tohir. Minyak oplosan yang masuk di seputaran desa itu baru sebatas uji coba pelaku sebanyak 20 liter. Beruntung, hingga saat ini belum ada korban jiwa akibat peredaran minyak oplosan itu. Ia mengimbau kepada warga yang mendapati minyak tanah oplosan dan menimbulkan musibah, segera melapor ke polsek setempat. \"Sampai saat ini memang belum ada korban. Kita akan terus mengusut kasus ini,\" terangnya. Ciri-ciri minyak oplosan itu jika dihidupkan langsung menyambar dan mengelaurkan suara seperti letusan. Karena minyak tanah itu sudah dicampur dengan bensin. Minyak oplosan pun harganya lebih murah dari minyak tanah asli. Untuk kecamatan Napal Putih harga minyak tanah mencapai Rp 13 ribu. Sedangkan minyak murah atau oplosan hanya Rp 9 ribu hingga Rp 10 ribu. \"Kalau dicampur antara bensin dan minyak tanah, akan menghasilkan untung besar. Bensin harganya perliter hanya Rp 6.500, sedangkan minyak tanah asli Rp 12 ribu,\" ujarnya. (117)
20 Liter Mitan Oplosan Beredar
Kamis 06-02-2014,16:52 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :