BENGKULU, BE - Mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Bengkulu, mengancam akan menggelar aksi saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono datang ke Bengkulu 8 Februari mendatang. Dalam aksi tersebut, KAMMI akan menyampaikan berbagai persoalan di Bengkulu, mulai dari penindasan terhadap rakyat kecil oleh perkebunan atau perusahaan besar, penegakan hukum hingga pembangunan di Provinsi Bengkulu. Hal ini disampaikan Ketua KAMMI, Rahmat Doni saat mendatangi Makorem 041 Gamas Bengkulu, Senin kemarin. \"Kami hanya ingin menyampaikan keluh kesah masyarakat Bengkulu. Untuk itu, kami minta izin kepada pak Danrem agar kami dibolehkan untuk menggelar aksi tersebut,\" ungkap Doni. Untuk meyakinkan pengamanan, Doni memastikan unjuk rasa itu tidak akan ricuh atau menimbulkan kegaduhan. Karena pihaknya sendiri sudah sepakat ingin menyampaikan aspirasi dengan damai, tertib, santun dan beretika. \"Kami akan menggelar aksi dengan cara yang intelek, agar presiden juga tersentuh dengan isu yang akan kami angkat tersebut,\" jelasnya. Jika tidak diberikan izin untuk berunjuk rasa, Doni pun meminta agar pihak Korem bisa memfasilitasi mereka untuk bertemu dan berdialog orang nomor satu di Indonesia. \"Saya rasa tidak salah, jika kami minta waktu untuk bertemu dan berdialog. Toh presiden SBY adalah presiden kami juga,\" ujarnya. Mendapati permintaan itu, Danrem Kol Inf Achmad Sudarsodo menegaskan, pihaknya yang mendapat mandat dari Kodam Sriwijaya untuk mengamankan presiden, tidak akan memberikan kesempatan kepada siapapun untuk berunjuk rasa. \"Saya minta jangan ganggu dulu, karena kedatangan presiden itu demi untuk pembangunan di Bengkulu. Jika ada kelompok yang ingin menggagalkannya kegiatannya selama berada di Bengkulu, maka saya sendiri yang akan turun,\" tegas Danrem. Danrem juga mengaku pihaknya tidak main-main dengan keamanan presiden tersebut, pasalnya, jika keamanan presiden gagal, maka HPN pun disimpulkan gagal. Terkait dengan permintaan KAMMI, agar difasilitasi untuk curhat ke presiden, Danrem mengaku belum bisa memutuskan kerena waktu presiden berada di Bengkulu sendiri sangat singkat. Sedangkan kegiatan yang dihadirinya cukup padat. \"Saya belum bisa memastikan bisa atau tidak, tapi silakan masukkan suratnya terlebih dadulu ke Korem,\" pungkasnya. (400)
Mahasiswa Ancam Demo Presiden
Rabu 29-01-2014,10:22 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :