KEPAHIANG, BE - Warga Kepahiang digegerkan dengan tewasnya Sopian (33)m warga Desa Taba Tebelet Kepahiang dengan bersimbah darah Jumat (24/1) sekitar pukul 14.30 WIB kemarin.
Korban diduga kuat menjadi korban pencurian dengan kekerasan oleh pelaku yakni IK (33), warga Sawah Plawi belakang Puncak Mall.
Data terhimpun, korban yang sehari-harinya berprofesi sebagai tukang ojek ini diajak pelaku untuk melihat ayam bangkok miliknya di rumahnya di daerah sawah Plawi belakang Puncak Mall. Korban yang tidak menaruh curiga lantas pada waktu itu menuruti ajakan tersangka dengan datang ke rumah pelaku dengan membawa sepeda motor jenis Viar warga biru nopol BD 6043 GD.
Diduga lantaran sudah direncanakan oleh tersangka, begitu korban datang kerumahnya dilokasi yang sepi tersebut, korban langsung diajak ke kandang ayam di belakang pondok rumahnya. Saat melihat ayam di kandang inilah diduga nyawa korban dihabisi oleh tersangka secara membabi buta dengan sebilah pisau jenis kuduk sehingga mengakibatkan korban tewas bersimbah darah.
Hasil otopsi yang dilakukan tim media RSUD Kepahiang menerangkan adanya luka tusuk sedam 1,5 cm pada dada sebelah kiri korban dan dibawah ketiak korban, tidak hanya itu terdapat luka mengaga pada bagian perut sebelah kiri dan kanan korban. Gigi seri depan korban juga lepas akibat hantaman benda tumpul serta luka memar pada bagian wajahnya. \"Waktu itu sepeda motor korban diparkirkan di gudang eks kantor PU lama. Sementara keduanya ke lokasi pondok tersangka dengan berjalan kaki. Dugaan kita pembunuhan ini sudah direncanakan oleh tersangka,\" ujar Kapolres Kepahiang AKBP Sudarno SSOs MH melalui Kabag OPS Resza R SIk didampingi Kasat Reskrim AKP Hidayat kemarin.
Dikatakannya, sebelum korban tewas bersimbah darah diduga kuat ada perlawanan yang dilakukan oleh korban. Ini dibuktikan dengan adanya beberapa saksi mata yang melihat keduanya tengah berkelahi di dekat pondok pelaku. \"Melihat ada yang berkelahi ini, lantas saksi melapor kepada petugas Satlantas yang berjaga di pos polisi depan Puncak Mall. Dan memang nyawa korban sudah tidak tertolong lagi,\" jelasnya.
Hidayat menambahkan, dalam peristiwa pembunuhan ini pihaknya mengamankan beberapa barang bukti milik korban dan tsk di TKP, diantaranya sebilah pisau, celana dan baju berlumuran darah dan juga sepeda motor korban.
Desakan Ekonomi
Pada bagian lagi dari penuturan sang isteri tersangka, Leli Sumarni (40), sang suaminya saat ini kerja serabutan dan baru beberapa lama di Kepahiang untuk melihat dirinya melahirkan.
\"Suami saya selama ini kerja di (tambang) batu bara di Bengkulu. Dia ke Kepahiang untuk melihat kelahiran anak kami yang saat ini berusia 1,2 bulan,\" katanya.
Menurutnya, sejak tidak adanya kerjaan yang tekuni suami keduanya ini, maka keseharianya sang suami menawarkan ayam kepada para rekan-rekannya. \"Memang saat ini keadaan ekonomi keluarga kami tidak stabil. Dia (tsk,red) merupakan suami kedua saya dan saya baru melahirkan anaknya,\" ujar isteri tsk di Mapolres Kepahiang kemarin.
Tsk Dibekuk Personil Satlantas
Sementara itu, usai menjalankan aksinya mengahabisi nyawa korban, tsk ini sempat berniat melarikan diri ke dalam kawasan hutan dengan membawa sepeda motor milik korban. Sayangnya aksi tsk ini digagalkan oleh 2 petugas Satlantas Polres Kepahiang yakni Briptu Teguh Azwar dan Briptu Bartomalius Sibarani. \"Tsk berhasil kita bekuk atas laporan saksi mata yang melihat peristiwa ini dan melapor kepada kita,\" ujar Kasat Lantas AKP Dedi Kusnadi SH.
Sementara itu, ratusan keluarga korban di Desa Taba Tebelet Kepahiang merasa terpukul dengan tewasnya korban ini. Isteri korban Lena (30) menyampaikan dirinya tidak memiliki firasat apapun atas kepergian suami tercintanya ini. \"Seperti biasa suami saya itu kan pergi ngojek, memang tadi sempat turun hujan waktu dia pergi,\" ujarnya.(505)