Kasus SK GBD Palsu, Oknum Guru Diduga Terlibat

Sabtu 18-01-2014,12:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

ARGA MAKMUR, BE - Setelah sebelumnya ada 14 korban Guru Bantu Daerah (GBD) palsu yang telah memberikan uang RP 15 juta kepada Ag, . Hingga kemarin diketahui GBD palsu itu bertambah satu orang lagi, yakni di SDN Kerkap, sehingga untuk total GBD palsu itu sampai saat ini berjumlah 15 orang. Meskipun sudah memberikan uang Rp 15 juta kepada Ag, korban tambahan ini belum menerima SK GBD palsunya itu, karena dijanjikan awal Februari mendatang. Selain Ag, ada salah seorang oknum guru yang ada di Kecamatan Arga Makmur terlibat. Namun untuk keterlibatan oknum guru itu masih dirahasikan guna kepentingan penyelidikan. Selain itu diduga juga masih ada ratusan korban lainnya yang juga akan melaporkan hal yang sama. Hal itu disampaikan Kadispendik kabupaten Bengkulu Utara (BU) Haryadi SPd MM. Haryadi menambahkan, para korban yang merasa ditipu sebaiknya segera melaporkan ke Polres BU ataupun ke Dispendikbud untuk mempermudah melakukan penelusuran siapa saja pelaku pembuat SK GBD palsu tersebut. \"Untuk GBD palsu ini semua dari Kecamatan Air Napal dan Kerkap, yang memang kecamatan terdekat di lokasi Ag, dan hingga kemarin sudah bertambah satu orang lagi. Dugaannya GBD palsu ini mencapai ratusan orang, jadi bagi menjadi korban segera melapor, sedangkan untuk oknum guru yang terlibat itu masih kita selidiki dulu,\" jelas Haryadi. Sayangnya, saat dikonfirmasikan kepada Ag, siapa oknum guru yang terlibat itu, Ag enggan memberitahu. Ia hanya mengakui Ka yang menyuruh dirinya mencari GBD. \"Hanya Ka yang menemui saya dan kami bicara empat mata dirumah saya awal tahun 2013 lalu,\" ujar Ag. Sementara Kasubag Kepegawaian Dispendikbud BU, Ibrahim Daud SH mengatakan, untuk nama Ka yang disebutkan Ag itu tidak pernah menjadi karyawan, honorer ataupun PNS di Dispendikbud. Ibrahim menduga Ag hanya berbohong menyebutkan nama tersebut, guna menyelamatkan diri. \"Ag itu berbohong, sudah kami cek siapa itu Ka, tapi tidak ada namanya disini dan tidak ada yang kenal. Jangan2 Ka yang dimaksud itu adalah oknum guru itu,\" katanya. Sementara Kapolres BU AKBP Ahmad Tarmizi SH mengatakan, kasus ini sudah ditangani pihak penyidik untuk prose. Jika memang dari hasil penyelidikan itu menyatakan pelaku bersalah maka akan ditindaklanjuti. \"Masih ditangani pihak penyidik, pelaku memang sudah pasti melakukan kesalahan, merugikan pihak Dispendikbud dan pemalsuan tandatangan, kalau memang semua selesai tentunya pelaku segera ditangkap,\" ujar Kapolres.(117)

Tags :
Kategori :

Terkait