Rumah Tukang Urut Ludes

Kamis 12-12-2013,13:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

PASAR MANNA, BE – Warga Desa Batu Lambang Kecamatan Pasar Manna sekitar pukul 09.15 WIB kemarin dihebohkan dengan asap tebal yang membubung tinggi. Asap tersebut bersumber dari api yang membakar salah satu rumah warga di desa tersebut. Pemilik rumah yang terbakar ini yakni  Limsah (65) dan istrinya  Dinut (65) warga Desa Batu Lambang. Saat kejadian kedua kakek nenek ini sedang tidak berada di rumahnya. Sebab saat itu sang nenek sedang ke rumah orang yang meninggal sedangkan sang kakek yang berprofesi sebagai tukang urut ini sedang pergi ke Kelurahan Ibul, Kota Manna, sedang mengurut pasien. Akibat kebakaran itu tidak ada satupun barang milik kakek dan nenek ini bisa diselamatkan. Akibatnya rumah semi permanen dua tingkat dan barang-barang milik kakek dan nenek beserta uang Rp 6,5 juta simpanan kakek di lemari dan uang simpanan nenek senilai Rp 1 juta di rumah itu ikut ludes terbakar. Kakek nenek ini pun mengalami kerugian hingga ratusan juta. Rizal (21) salah satu saksi mata yang rumahnya berdekatan dengan rumah kakek nenek ini menuturkan, jika rumah kakek ini terbakar saat dirinya sedang berada di rumah. Saat itu dirinya mendengar ada suara ledakan dalam rumah itu. Lalu Rizal kaget dan langsung melihat ke arah rumah tersebut. Saat itulah dia melihat ada asap dalam rumah. Kemudian dia mendatangi rumah itu dan saat melihat ke dalam rumah ternyata ada api yang mulai membakar isi rumah. “Saat melihat api membesar di bagian ruang atas, saya langsung  teriak minta tolong, sebab saya tidak berani mendekat sendirian sebab api sudah membesar,” cerita Rizal. Masih menurut keterengan Rizal, melihat api yang terus membesar lalu dirinya menghubungi petugas  pemadam kebakaran. Hanya saja saat mobil itu tiba rumah dan seluruh isinya sudah ludes dan hanya menyisahkan puing-puing. “Api sangat cepat membesar, dan kami tidak mampu memadamkannya, mobil PBK baru datang rumah sudah ludes,” terangnya. Senada dengannya Mela (26) yang rumahnya bersebelahan dengan rumah korban. Saat itu dirinya sedang berada di rumah, lalu dirinya ,melihat api dibagian atas rumah sang kakek sudah besar. Kemudian dirinya berteriak memanggil warga untuk minta tolong memadamkan api.” Saya tahu api berasal dari bagian atas rumah,” ucapnya. Adapun saat kejadian korban tidak berada di rumah dan baru pulang saat dijemput warga. Dari pengakuan sang kakek dan nenek, jika dalam rumah itu ada simpanan uang mereka, selain itu ada juga tv, DVD dan almari serta pakaian mereka berdua, Bahkan hasil anyaman kakek nenek berupa atap dari daun rumbia yang disimpan di bagian lantai bawah rumahnya ludes terbakar. Bahkan saat melihat rumahnya kedua kakek nenek ini terlihat sedih, namun  keduanya langsung dihibur warga agar tidak larut dalam kesedihan. “Memang saat kejadian kami sedang pergi, semua barang dan uang kami berada di dalam rumah dan tidak ada yang bisa menyelamatkannya, “cerita nenek dan kakek. Sementara itu, Kepala Desa Batu Lambang, Toni Irawan mengungkapkan saat kejadian itu sang pemilik rumah sedang pergi. Sehingga pintu rumah terkunci. Sedangkan wargapun saat kejadian itu sedang sepi lantaran sedang pergi ke rumah warga yang pada saat itu ada warganya yang meninggal dunia. Atas kejadian ini dirinya berharap ada bantuan dari Dinas Sosial tenaga kerja dan transigrasi BS.”Saya sedih melihat kondisi rumah kakek ini yang sudah hangus terbakar dan saya akan meminta pertolongan kepada Dinas sosial BS agar dapat memberikan bantuan kepada korban,” terangnya. Mengetahui kejadian itu Wakil Ketua DPRD II DPRD BS, Drs Gunadi Yunir MM yang sebelumnya berada di kantor langsung terjun ke lokasi. Bahkan dirinya melihat langsung mobil BPK yang datang terlambat bahkan petugas PBK tidak trampil menggunakan alat pemadam kebarakan ini. Pasalnya dari dua mobil PBK yang ke lokasi. Ternyata hanya satu yang tiba  ke lokasi dan itupun petugas kesulitan saat mau menghidupkannya sedangkan satu lagi terjebak di pintu gang dan tidak bisa masuk. Melihat petugas kebakaran ini dirinya prihatin. Sebab dirinya menilai jika petugas Kebakaran di BS tidak terampil dan terbukti saat akan  memadamkan api tidak mampu mengoperasikan mobil tersebut. Selain itu petugas tidak siaga. Seharusnya saat ada berita kebakaran, maka petugas harus langsung ke tempat kejadian perkara agar api dapat dipadamkan dan akibatnya pun tidak terlalu patal. “Melihat kondisi petugas kebakaran  yang tidak terampil ini saya prihatin, seharusnya pemda dapat memberikan pelatihan kepada petugas pemadam kebakaran agar terampil mengoperasikan mobil PBK dan juga selalu stand by di kantor sehingga saat ada kebakaran langsung bergerak dan tidak seperti saat ini, mobil tiba tapi rumah dan isinya sudah ludes,” sesalnya. Dari pantaun BE di lapangan.  Kebakaran rumah korban terjadi sekitar pukul 09.15 WIB. Sedangkan mobil PBK tiba di lokasi sekitar pukul 09.45 WIB dan itupun tidak sempat macet bahkan  warga sempat kesal dan mengusir mobil itu agar segera pergi. Akan tetapi akhirnya warga mempersilahkan  petugas memadamkan sisa-sisa api. LUcunya lagi saat akan menembakan air dari selang, ternyata petugas terpental hingga arah air bukannya menyemprot api akan tetapi menyemprot warga yang ramai  di sekitar rumah korban bahkan petugas itu pun terjatuh lantaran tidak mampu mengendalikan selang air. Sementara itu, Kapolres BS, AKBP Abdul Muis SIK melalui Kapolsek Kota Manna membenarkan adanya peristiwa kebakaran rumah warga di Desa Batu Lambang. Menurutnya dugaan sementara kebakaran rumah korban karena korsleting listrik. Hal itu diperkuat lantaran rumah korban yang semi permanen dengan dinding bagian atas dari papan yang sudah berumur, sehingga saat itu ada kabel yang terkelupas dan beradu lantaran sebelumnya diguyur hujan hingga menimbulkan api dan membakar benda yang mudah terbakar disekitarnya. “Dugaan sementara kebakaran karena corseting listrik, namun untuk pastinya petugas kami masih menyelusurinya,” terangnya. (369)

Tags :
Kategori :

Terkait