KOTA MANNA, BE – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bengkulu Selatan (BS), Ir Depti Burhani mengungkapkan, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan perekonomian nelayan di BS terutama di kawasan Pantai Pasar Bawah. Selain memberikan bantuan permodalan bagi usaha nelayan, paling penting untuk memberikan keselamatan para nelayan itu sendiri saat pulang dari melaut. Pasalnya selama ini sering terjadi kapal nelayan rusak dihantam ombak saat akan masuk muara Sungai Air Manna. DKP BS merencanakan pembangunan pemecah gelombang atau breakwater di Pantai Pasar Bawah. Hanya saja hal itu belum juga terwujud lantaran terkendala dana. “Kami saat ini sedang mengupayakan pembangunan breakwater tapi dana pendampingnya tidak ada,” keluhnya. Menurut Depti, banyaknya kapal nelayan yang karam atau rusak dihantam gelombang atau ombak laut lantaran ombak yang mendekati pantai sangat besar. Namun jika dibangunkan breakwater, maka arus air laut dekat bibir pantai akan tenang dan perahu atau kapal nelayanpunn akan selamat pulang.”Kami sudah sering usul bahkan setiap tahun kami usul, namun dalam APBD tidak pernah terakomodir dana talangan atau pendamping itu,” ucapnya. Padahal untuk mendapatkan bantuan dana dari pusat diperlukan dana pemdamping. Sehingga jika dana pendamping tidak ada, maka bantuan pusat itupun gagal didapat. Ditambahkannya, untuk membangun breakwater ini dibutuhkan dana sekitar Rp 30 Milyar. Untuk memperoleh dana ini, pihaknya sudah mengajukan proposal kepada kementerian perikanan dan keluatan. Hanya saja hingga saat ini belum ada kepastian dana itu turun.” Kami berharap pemda dapat menganggarkan dana pendamping sebesar Rp 1 Milyar agar dana sekitar Rp 30 Milyar untuk pembanguna breakwater dapat dikabulkan pusat yang akhirnya para nelayan tidak harus takut lagi melaut kapalnya akan karam saat pulang lantaran dihantam ombak,” terangnya. (369)
Pemecah Gelombang Terkendala
Senin 09-12-2013,19:37 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :