\"Hasil kunker kita ke Garut membuktikan jika PAD dari pengelolaan geotermal sangat signifikan.Ini gambaran yang bisa kita bawa ke Kepahiang yang juga memiliki potensi geotermal yang belum dikelola sama sekali,\" kata anggota Komisi III DPRD Hariyanto SKom MM.
Dikatakannya, untuk Kabupaten Garut saat ini telah memiliki 2 wilayah eksploitasi geothermal dengan hasil PAD mencapai Rp 2 M. Sementara Kepahiang baru memiliki 1 potensi geotermal yang lokasinya di wilayah Kabawetan. Selain itu Pemkab jangan memberikan informasi yang terlalu berlebihan dan tidak realistis kepada masyarakat. \"Proses pengelolaan panas bumi di Kepahiang masih sangat panjang untuk bisa mendulang PAD atau memberikan kontribusi kepada daerah. Buktinya saja Garut sudah mengelola potensi itu sejak tahun 1980,\" ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi III lainnya Arbi SIp MM mengatakan dari Kunker tersebut bisa diketahui bahwa pengelolaan potensi geothermal di Kepahiang tidak segampang yang dibayangkan Pemkab saat ini.Hal ini ditambah lagi dalam pengelolaannya harus tetap mengacu dan sesuai aturan yang berlaku, dalam artian tidak bisa lepas dari peran pemerintah pusat. \"Sah-sah saja jika pemerintah daerah memiliki keinginan untuk menggali potensi daerah yang bertujuan demi kebaikan daerah,\" singkat Arbi.(505)