MUKOMUKO, BE – Pungutan untuk les ujian nasional (UN) yang dilakukan oleh SMAN 1 Mukomuko, mendapatkan protes dari masyarakat. Pasalnya pungutan yang mencapai Rp 530 ribu/ murid itu dinilai sangat memberatkan bagi orang tua.” Kalau sekadar bantuan sah - sah saja. Ini tidak seluruhnya dibebankan kepada wali murid dan kemana dana BOS,” ujar tokoh masyarakat Mukomuko, Muspar Rusli. Jumlah murid kelas tiga disekolah itu sebanyak 187 orang. Jika dikalikan Rp 530 ribu, maka uang yang harus dibayar itu mencapai puluhan juta rupiah. Atas temuan itu, Muspar meminta Dinas Pendidikaan melakukan evaluasi dan penggunaan dana BOS harus diperiksa sedetail mungkin. “ Pemerintah mengucurkan dana BOS untuk membantu pendidikan. Ini tidak, dana bos ada kok malah dipungut lagi,” katanya. Jika pungutan itu tetap dilakukan , alangkah baiknya sekolah status negeri itu diganti saja namanya dengan swasta. “ Ini sama saja dengan swasta. SMA 1 Mukomuko itu negeri. Kalau swasta sah –sah saja banyak dibebankan kepada pelajar dan wali murid. Termasuk seluruh sekolah yang menerima BOS harus dicek sedetail mungkin dan penggunaannya harus transparan,” demikian Muspar. Terpisah, Kepsek SMAN 1 Mukomuko, Fauzi Kartono mengatakan jika ada wali murid yang protes soal pungutan itu, berarti wali murid itu tidak datang saat rapat. Pungutan yang dilakukan itu untuk les dan try out UN. Khusus untuk les sudah dimulai dan try out dimulai Desember mendatang. “ Les dan try out UN ini akan berlangsung hingga Desember mendatang,” katanya. Ia juga mengaku bahwa pungutan itu juga diperuntukan makan dan minum serta honor guru. Ia berdalih besaran uang itu merupakan kesepakatan dari komite. \"Saat rapat berlangsung tidak ada yang protes mengenai uang itu,” singkat Fauzib
SMAN 1 MM Pungut Uang Les
Kamis 21-11-2013,16:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :