Perselisihan MTA dan Warga Dijembatani

Selasa 19-11-2013,19:15 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

MUKOMUKO, BE -  Perselisihan tentang beda pendapat memahami tafsir atau khilafiyah, antara kelompok masyarakat diwilayah Kecamatan Penarik dengan kelompok Majelis Tafsir Alqur’an (MTA) dijembatan Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem). Kemarin, (18/11) Pakem yang diketuai Kajari Mukomuko, langsung mengundang kedua belah pihak yang selisih paham. Pertemuan itu juga melibatkan jajaran Pemda yang langsung diikuti Bupati, Kapolres, Perwira Penghubung TNI, MUI, FKUB dan pihak terkait. “ Kita bisa lihat dan mendengar sendiri. Mereka sudah saling memaafkan, namun bukan selesai hari ini, kemungkinan akan  digelar pertemuan lebih lanjut,\" ujar Ketua Pakem Mukomuko, Azhari, usai pertemuan  yang berlangsung kemarin di ruang pertemuan Setdakab Mukomuko. Adanya perbedaan itu tidak bisa selesai dalam waktu cepat, tetapi nanti diberikan waktu siapa yang mengundang baik masyarakat maupun MTA dan Pakem siap untuk menjembatani. \"Kita berharap adanya perbedaan selama ini tidak terjadi lagi. Kalau pun ada dapat diselesaikan dengan mengundang tokoh masyarakat, tokoh agama yang lebih mengerti,” katanya. Sementara itu, Ketua MTA, Irianto menerima semua masukan dari Pakem dan pemerintah daerah. Selama ini persolaan terjadi akibat komunikasi yang jarang dilakukan, sehingga terjadi perselisihan beda pemahaman supaya tidak terjadi lagi kedepannya. \" Semua ini hanya karena kurang komunikasi saja antara MTA dengan masyarakat,\" ujarnya. Perwakilan Masyarakat Kecamatan Penarik Miftahul Huda Al Hakim mengatakan  ia secara pribadi menerima hasil pertemuan itu. Tinggal lagi masyarakat di wilayah Penarik menerima atau tidak.“ Kalau pribadi menerima hasil pertemuan ini. Ini akan kita sampaikan kepada masyarakat,” singkatnya. (900)

Tags :
Kategori :

Terkait