Bupati Ubah Desa jadi Kolam

Rabu 13-11-2013,17:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BERMANI ILIR, BE - Desa Pagar Agung Kecamatan Bermani Ilir Kepahiang direncanakan akan relokasi. Ini lantaran desa yang berada dekat dengan aliran sungai air Kemumu ini sangat rentan terjadi banjir ketika hujan turun. \"Tadi kita sudah turun langsung kedesa tersebut, memang letak desa itu rawan sekali banjir. Solusi terbaiknya, direlokasi ke daerah lain yang lebih tinggi. Sementara bekas desa ini kita jadikan kolam saja,\" kata Bupati Kepahiang Drs H Bando Amin C Kader MM kemarin menjanjikan. Dikatakannya, bencana banjir didesa ini telah menjadi bencana tahunan bagi warganya. Dipilihnya relokasi karena proses pengerukan sungai atau menambah jalur aliran sungai Air Kemumu tidak menjamin banjir tidak akan terjadi lagi. \"Pindah, itu satu-satunya solusi. Mau dikeruk atau dialihkan, nggak akan bisa ngatasi banjir. Tetap saja, air Sungai Kemumu itu meluap kalau hujan deras,\" jelasnya. Menurutnya, ada sekitar 100 Kepala Keluarga (KK) didesa Pagar Agung ini yang berada di dekat aliran Sungai Kemumu. Dikatakannya, jika warga mau dipindahkan pihaknya akan mencari lokasi yang strategis bebas banjir bagi warga didaerah tersebut. \"Kalau warga setuju relokasi, maka kita akan carikan lokasi yang tinggi sehingga bebas banjir,\" tandasnya. Rumah Ambruk Sementara itu, hujan deras yang melanda Kepahiang bukan hanya menyebabkan terjadinya bencana banjir saja, tetapi juga bencana longsor. Terbukti, bencana longsor terjadi di desa Daspetah yang menyebabkan rumah warga setempat, Karmila, (35) tepat pada bagian dapur ambruk. Beruntung bencana itu tidak sampai merenggut korban, tetapi kerugian materi ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Data terhimpun, peristiwa bencana longsor itu terjadi Senin (11/11) sekitar pukul 19.00 WIB kemarin, yang mana bencana longsor itu terjadi setelah curah hujan dengan intensitas yang tinggi reda. Pada waktu itu korban bersama keluarganya sedang nonton di ruang tengah rumahnya. Saat longsor melanda, korban dan keluarganya terkejut dan langsung berlari keluar rumah. \"Waktu itu kami sekeluarga sedang nonton, secara tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara gemuruh dari arah belakang disertai rumah juga bergoyang. Seketika itu saya dan keluarga langsung berlari ke arah depan, seiring dengan itu dapur kami yang dibangun secara permanen langsung ambruk dihantam oleh timbunan tanah,\" ungkap korban. Sementara itu, Kades setempat, Endar Husain dikonfirmasi juga membenarkan peristiwa itu. Menurutnya, bencana longsor yang dialami korban sudah kali kedua dalam tempo waktu 2 bulan terakhir. \"Pasca terjadinya longsor tadi malam kita langsung menuju rumah korban. Memang becana longsor itu menghantam rumah korban dan tetangganya, Leka (40). Namun rumah Leka tidak mengalami rusak berarti, sedangkan korban dapurnya yang permanen ambruk bersama timbunan longsor,\" katanya. Menurutnya, akibat kejadian itu untuk sementara ini pihaknya belum bisa memastikan berapa total kerugian materi yang dialami korban. Tetapi ditaksir mencapai jutaan rupiah, karena dapur korban ambruk disertai perabotan dapur korban juga tertimbun longsor. \"Tadi (kemarin, red) BPBD dan Komisi III sudah ke lokasi terjadinya bencana. Saat ini kita tengah merencanakan gotong royong guna membantu korban membersihkan rumahnya,\" jelasnya. Terpisah, anggota dewan Dapil Ujan Mas Netral Hendri mengharapkan SKPD terkait segera mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya bencana longsor, yang sejauh ini sudah beberapa kali terjadi. \"Memang daerah rumah korban itu rawan longsor, namun hendaknya SKPD terkait jangan diam saja. Tetapi segera mengambil tindakan agar tidak jatuhnya korban jiwa, beruntung dalam peristiwa itu kemarin tidak ada korban jiwa tapi hendaknya hal sedemikian jangan ditunggu,\" ujar politisi Demokrat ini. (505)

Tags :
Kategori :

Terkait